SOLOPOS.COM - Seorang warga berdiri di depan rumah papan yang kosong dan berfungsi sebagai masjid darurat di Dukuh Kowang RT 0006A, Desa Ngargotirto, Sumberlawang, Sragen, Selasa (5/4/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Tandon air berkapasitas sekitar 2.000 meter kubik berdiri di depan rumah berdinding kayu di Dukuh Kowang RT 006A, Desa Ngargotirto, Sumberlawang, Sragen. Tandon air itu jadi tempat penampung air wudu dadakan dengan 4-5 keran.

Rumah papan sederhana milik Ketua RT 006A tersebut semula kosong. Sejak Masjid Al Fatah Kowang dibongkar pada 19 Februari 2022, rumah kosong itu berfungsi sebagai masjid sementara atau masjid darurat. Masjid Al Fatah merupakan satu-satunya masjid di dusun tersebut.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Di sebelah timur rumah itu terdapat pekarangan. Di pekarangan itu didirikan kajang besi milik lingkungan RT 006A Kowang.

Kajang itu didirikan untuk perluasan masjid darurat agar mampu menampung jemaah yang sampai 100 orang. Dinding rumah kosong sisi timur dibongkar sehingga tersambung dengan pekarangan yang disulap menjadi ruang yang disekat dengan bahan polycarbonate setinggi 2 meter. Lembaran karpet sajadah digelar di rumah kosong itu.

Baca Juga: Masjid di Sragen Telanjur Dibongkar, Donasi Tak Sesuai Ekspektasi

masjid darurat sragen
Para warga menjalankan ibadah Salat Zuhur di rumah kosong yang berfungsi menjadi masjid darurat di Dukuh Kowang RT 006A, Ngargotirto, Sumberlawang, Sragen, Selasa (5/4/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Mimbar masjid ditempatkan di bilik yang sebelumnya berupa kamar. Aktivitas jemaah Masjid Al Fatah terpusat di tempat itu. Aktivitas salat wajib lima waktu, salat Tarawih, tadarus Al-Qur’an, hingga tempat belajar anak-anak membaca Al-Qur’an di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) ada di tempat itu semua.

“Kajangnya tidak sewa. Jemaah akan melaksanakan salat di masjid darurat ini kemungkinan sampai tujuh bulan ke depan. Dalam kurun waktu itu, kami berharap proses pembangunan masjid bisa rampung. Nanti, buka puasa bersama juga di tempat ini. Tempat wudu sudah disiapkan dengan tandon seadanya. Tandon itu diisi air setiap pagi dan malam,” ujar Imam Masjid Al Fatah Kowang, Muh. Soleh, saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (5/4/2022) siang.

Lokasi masjid darurat itu sekitar 50 meter arah barat dari lokasi pembangunan Masjid Al Fatah Kowang. Jaraknya hanya sekitar 100 meter dari jalur jalan Ngandul-Grobogan atau sekitar 1 km dari eks Pacuan Kuda Ngargotirto.

Baca Juga: Sembari Menunggu Donasi, Jemaah Masjid Al Fatah Sragen Gencarkan Doa

Ketua Takmir Masjid Al Fatah Kowang, Lilik Purnomo, mengatakan aktivitas ibadah warga masih terus berjalan seperti biasa, tetapi tempatnya yang berbeda.

TPA masih jalan dengan jumlah santrinya, sebut dia, mencapai 40-50 orang. Dia menyebut aktivitas TPA ini setiap hari berjalan kecuali Jumat dan Minggu.

“Jemaah Masjid Al Fatah ini berasal dari lima RT di Kowang, yakni RT 006A, 006B, 006C, RT 005A, 005B. Jumlah keluarga per RT bisa mencapai 50 keluarga. Memang sudah padat penduduk,” ujar Lilik yang juga Sekretaris Desa (Sekdes) Ngargotirto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya