SOLOPOS.COM - Makam Sunan Pandanaran di Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Klaten, mulai ramai didatangi peziarah memasuki Bulan Ruwah atau Syakban. Foto diambil Rabu (22/2/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATENMakam Sunan Pandanaran di Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Klaten, semakin ramai dikunjungi peziarah memasuki Bulan Ruwah atau Syakban. Jumlah peziarah yang berdatangan diprediksi semakin meningkat seiring makin dekatnya Ramadan.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Rabu (22/2/2023), bus berisi rombongan peziarah silih berganti berdatangan ke kompleks makam Sunan Pandanaran. Peziarah datang dari berbagai penjuru wilayah Tanah Air.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Seperti satu bus berisi rombongan peziarah asal Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Selama sepekan, rombongan sebanyak 20 orang itu mendatangi makam ulama di Pulau Jawa.

“Kami hanya ziarah full Wali Songo ditambah di sini. Ini sebenarnya kegiatan setahun sekali. Tetapi kalau ke sini baru perdana,” kata salah satu peserta rombongan, Ahmad Yusuf, 40, saat ditemui Solopos.com di kompleks Makam Sunan Pandanaran, Klaten, Rabu.

Ahmad menjelaskan kegiatan itu dia lakukan bersama rombongannya untuk melestarikan tradisi. Selain itu, kegiatan tersebut sekaligus meneladani ajaran dan perilaku para ulama semasa hidup.

Kepala Desa (Kades) Paseban, Eko Triraharjo, mengatakan Bulan Ruwah atau Syakban menjadi salah satu bulan puncak kunjungan peziarah ke Makam Sunan Pandanaran. Para peziarah berdatangan dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatra, hingga Kalimantan.

makam sunan pandanaran klaten
Peziarah dari berbagai daerah mulai berdatangan ke Makam Sunan Pandanaran, Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Rabu (22/2/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Jumlah peziarah semakin meningkat ketika mendekati Ramadan atau mulai dari dua pekan sebelum Ramadan. Saat awal Bulan Ruwah kali ini, jumlah pengunjung mulai menunjukkan peningkatan. Rata-rata per hari ada 10-15 bus yang berdatangan ke kawasan tersebut.

Jumlah peziarah sekitar 300 orang saat pagi hingga sore. Jika ditambah peziarah yang datang saat malam, dalam sehari jumlah total pengunjung bisa mencapai 1.000 orang. “Selama Ramadan Makam Sunan Pandanaran ditutup untuk kunjungan peziarah,” jelas Kades Paseban, Klaten, tersebut.

Selain datang silih berganti, sebagian peziarah ada yang memilih menginap di rumah warga yang dijadikan penginapan sekitar wilayah Paseban. Mereka yang menginap rata-rata berasal dari luar provinsi.

“Biasanya datang saat malam kemudian menginap dilanjutkan paginya berziarah. Ada pula yang berziarah dulu setelah itu menginap sebelum kembali melanjutkan perjalanan,” jelas dia.

Eko menjelaskan selama dua tahun terakhir kunjungan peziarah mulai pulih. Selama dua tahun sebelumnya, objek wisata di Klaten termasuk wisata religi di Makam Sunan Pandanaran ditutup dari kunjungan peziarah termasuk saat memasuki Ruwah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya