SOLOPOS.COM - Paguyuban Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Tangen Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Surakarta Joko Pitoyo menanam pohon di bumi perkemahan di Dukuh Butuh, Desa Dawung, Kecamatan Jenar, Jumat (11/2/2022). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SRAGEN — Paguyuban Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Tangen Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Surakarta menanam 1.050 bibit pohon di empat kecamatan di Sragen, Jumat (11/2/2022).

Berdasarkan pantauan Solopos.com, penanam pohon secara simbolis dilakukan di bumi perkemahan di Dukuh Butuh, Desa Dawung, Kecamatan Jenar, Jumat pagi. Hadir sejumlah pemangku kepentingan dari unsur masyarakat, TNI/Polri, serta pemerintah desa, kecamatan, kabupaten, pemerintah provinsi, dan Perum Perhutani.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Ketua Paguyuban LMDH BKPH Tangen KPH Surakarta, Joko Pitoyo, menjelaskan paguyubannya memberikan bantuan 1.050 pohon kepada 15 desa yang berlokasi di Jenar, Gesi, Tangen, dan Sukodono.

Baca Juga: HUT ke-33, FIF Group bakal Tanam 33.000 Pohon Sepanjang 2022

“Kami melihat mana-mana yang perlu ditanami, salah satunya bumi perkemahan kondisinya gersang. Harapannya ini bisa rimbun, bernilai ekonomi, dan menjadi konservasi air,” kata dia kepada Solopos.com.

Dia mengatakan paguyuban bekerja sama dengan Perkumpulan Perlebahan Jawa Tengah (PPJW) memberikan pendidikan kepada masyarakat beternak lebah serta mengolah madu. Penyerbukan dibantu lebah membuat produksi buah semakin baik.

Paguyuban akan memantau bibit yang telah ditanam supaya pohon yang telah ditanam dapat terawat serta tumbuh. Sejumlah bibit pohon yang ditanam berupa mangga, alpukat, serta jambu.

Kasubag TU Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah X Pemprv Jateng Jawa Tengah, Miftahul Jannah, mengapresiasi unsur masyarakat yang menginisiasi penanam pohon di Daerah Aliran Sungai (DAS). Penanaman pohon menjadi momentum kolaborasi karena pemulihan DAS bukan tanggung jawab salah satu pihak namun bersama.

Baca Juga: Cegah Ancaman Longsor, Ratusan Pohon Beringin Ditanam di Pegunungan Bulukerto Wonogiri

“Sebenarnya melihat luasan lahan kritis dan sangat kritis 646 hektare se-Kabupaten Sragen atau di bawah 1% dari luas Sragen. Lokasinya tersebar namun kebanyakan di utara  Bengawan Solo,” ungkapnya.

Menurut dia, jumlah lahan yang agak kritis atau berpotensi kritis ada sekitar 17.000 hektare. Meskipun luas lahan kritis dan sangat kritis kecil, dia berharap luasnya terus berkurang sampai masalah lingkungan tidak didapati lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya