Soloraya
Jumat, 9 Februari 2024 - 12:49 WIB

Masyarakat Tionghoa Bersihkan Mangkunegaran Solo untuk Kali Pertama

Dhima Wahyu Sejati  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Masyarakat Tionghoa yang terdiri atas Solo Youth Club komunitas anak muda binaan PMS, Pemuda Agama Khonghucu Indonesia (Pakin) Solo, dan pemuda-pemudi Hakka Solo membersihakan Kavallerie-Artillerie Mangkunegaran, Jumat (9/2/2024). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati).

Solopos.com, SOLO—Kali pertama Mangkunegaran bersama dengan komunitas masyarakat Tionghoa di Kota Solo menginisiasi pelaksanaan kegiatan bersih-bersih menjelang perayaan tahun baru Imlek, Jumat (9/2/2024).

Adapun yang dibersihkan adalah area Pura Mangkunegaran Solo meliputi teras Candi Ratna, gedung Kavallerie-Artillerie, dan area Pendopo Ageng. 

Advertisement

Kegiatan bersih-bersih menjelang Imlek merupakan tradisi yang biasa dilakukan oleh masyarakat Tionghoa. Biasanya mereka membersihkan rumah sebagai upaya membuang hal buruk terjadi. 

Tokoh Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS), Sumartono Hadinoto mengatakan kegiatan yang baru kali pertama dilakukan ini menjadi penanda keberlanjutan hubungan masyarakat Tionghoa dengan Mangkunegaran yang sudah terjalin sejak dulu.

Advertisement

Tokoh Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS), Sumartono Hadinoto mengatakan kegiatan yang baru kali pertama dilakukan ini menjadi penanda keberlanjutan hubungan masyarakat Tionghoa dengan Mangkunegaran yang sudah terjalin sejak dulu.

Catatan Solopos,com, salah satu bukti kedekatan itu tidak lepas dari sosok KGPAA Mangkunegoro (MN) VI yang merupakan tokoh pembaharu atau reformis. Semasa hidupnya dikenal dekat dengan berbagai lapisan dan golongan masyarakat.  

Saat memimpin Pura Mangkunegaran Solo pada 1896-1916, MN VI berhasil membangkitkan perekonomian dengan memberdayakan berbagai sumber daya yang ada. Salah satunya warga keturunan Tionghoa di Solo. Kedekatan MN VI dengan warga Tionghoa sudah banyak diceritakan.  

Advertisement

Sumartono mengatakan Mangkunegaran X berharap momentum menjelang tahun baru Imlek perwakilan masyarakat Tionghoa turut membersihkan area Mangkunegaran. Dia mengatakan kegiatan bersih-bersih tersebut sekaligus menyambut upacara adat Jumenengan pada 19 Februari 2024.

Dia mengatakan yang mengikuti bersih-bersih adalah Solo Youth Club komunitas anak muda binaan PMS, Pemuda Agama Khonghucu Indonesia (Pakin) Solo, dan pemuda-pemudi Hakka Solo.

“Mudah-mudahan dengan hal ini tidak akan berhenti sampai di sini, maksudnya hanya ikut bersih-bersih, tapi kemitraan antara siapapun dengan Mangkunegaran bisa terus berlanjut, berkembang, dan lebih harmonis,” kata dia.

Advertisement

Sementara itu Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangkunegara X kepada wartawan yang menemui, Jumat, menyatakan kegiatan tersebut merupakan bagian dari cerminan keberagaman yang patut dirayakan.

“Kebetulan masyarakat Tionghoa memiliki tradisi bersih-bersih sebelum tahun baru Imlek. Ini menunjukan visi kami di Mangkunegaran ini sebagai satu kerajaan Jawa bisa menjadi rumah untuk seluruh kebudayaan di Nusantara,” kata dia.

Dia berharap kegiatan tersebut bisa menjadi bagian dari awal hubungan baik dan berkelanjutan. Dia mengatakan kegiatan bersih-bersih tersebut juga menunjukkan rasa kepedulian terhadap Mangkunegaran.

Advertisement

“Ini bagian dari kepedulian masyarakat khususnya teman-teman dari Tionghoa, untuk merawat Mangkunegaran sebagai sentra budaya yang sudah ratusan tahun. Ini kan bukan milik kami, tapi juga milik masyarakat Solo, jadi senang juga,” kata dia.

Dia mengatakan kegiatan tersebut bakal diteruskan dan akan ada beberapa kegiatan tahun baru Imlek. Terlebih menurutnya dalam sejarah panjang Mangkunegaran menunjukan adanya relasi dengan masyarakat Tionghoa.

“Prinsipnya inklusivitas, keberagaman, kebersamaan, dan keberagaman itu menjadi suatu yang menguatkan, itu aset bangsa yang besar. Di sini mencoba menguatkan satu sama lain,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif