SOLOPOS.COM - Nama Bayanan Hot Spring Water terpampang di tengah taman yang bersih dengan sejumlah permainan anak di objek wisata Bayanan, Sambirejo, Sragen, Rabu (12/1/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Sumber mata air panas Bayanan di Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen,  menjadi salah satu destinasi wisata pilihan di Bumi Sukowati. Mata air ini dikenal karena khasiatnya menyembuhkan penyakit.

Hal tersebut masih diyakini sejumlah wisatawan yang datang. Seperti yang diungkapkan oleh Pengelola Objek Wisata Bayanan, Yanuar, saat berbincang dengan Solopos.com, beberapa waktu lalu.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala Bidang Pembinaan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sragen, Johny Adhi Aryawan, menyebut mata air ini ditemukan sejak lama. Koran Belanda, Bataviaasch Nieuwsblad, pada tahun 1890 pernah menerbitkan artikel soal khasiat mata air ini

Koran tersebut menulis penemuan sumber air suam-suam kuku (hangat) itu terjadi secara tidak sengaja oleh putra Tuan Nimrods. Masih mengacu koran itu, tidak jauh dari Halte Kedoengbanteng terdapat sebuah Desa bernama Bajanan (Bayanan) yang masuk wilayah dari perusahaan (perkebunan) terkenal Ngaroem (Sragen).

Di desa tersebut terdapat sebuah sumur yang memunculkan obat air panas suam suam kuku, yang manjur untuk menyembuhkan penyakit khususnya kusta.

“Nimrods ini adalah pemilik perkebunan, pengusaha perkebunan juga. Sebenarnya di dalam koran itu juga disebutkan bahwa yang ditemukan oleh putra Tuan Nimrods itu adalah sumber air panas yang sebelumnya sudah pernah ditemukan dan kemudian terbengkalai beberapa dekade sebelumnya,” terang Johny pada Kamis (5/1/2023) lalu.

Artinya koran itu juga mengakui bahwa sumber air panas itu sudah pernah ada dan dikelola masyarakat sebelum diberitakan pada tanggal 6 November 1890.

Koran tersebut juga memberitakan bahwa air tersebut juga digunakan oleh beberapa orang dari kalangan bangsawan. Antara lain dari kerabat putra-putri Bupati Sragen waktu itu. Kemudian beberapa priyayi dari Keraton Kasunanan juga mengambil air tersebut untuk dimanfaatkan bagi kesehatan mereka.

Bahkan ada salah satu kerabat Keraton Solo yang tampaknya mengalami sakit, kemudian mengutus utusan untuk mengambil air Bayanan sebanyak sekitar 12 kaleng minyak.

Setelah itu, pemerintah Hindia Belanda mengirimkan misionaris yang ahli di bidang kesehatan untuk meneliti kandungan air panas Bayanan. Dari situ diketahui air panas Bayanan mengandung beberapa mineral terutama belerang.

Setelah satu abad setelah tim misionaris melakukan penelitian, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian Yogyakarta juga meneliti kandungan air panas Bayanan. Penelitian tersebut dilakukan pada 2016-2018.

Hasilnya tidak jauh berbeda, ada banyak unsur atau senyawa kimia yang terkandung dalam sumber air panas Bayanan.

Masih merujuk  koran itu, Johny menguraikan banyak priyayi yang datang setelah mendengar khasiat air Bayanan yang sudah diketahui pada 1860-1890 silam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya