SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus. (Freepik)
Solopos.com, BOYOLALI -- Sehari menjelang Lebaran, Kabupaten Boyolali mencatat ada tambahan dua kasus baru positif corona, Sabtu (23/5/2020). Dengan demikian, data kumulatif kasus positif Covid-19 di Boyolali jadi 23 orang.
Kedua kasus tambahan itu masing-masing berasal dari Kecamatan Ngemplak dan Kecamatan Sambi. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina, mengatakan kasus tambahan pertama atau kasus 022 berinisial KG, 75, warga Kecamatan Ngemplak.
PCNU Sragen: Pasien Positif Covid-19 dan PDP Haram Hukumnya Salat Id Berjamaah di Masjid
"Saat ini masih kami tracing untuk riwayat dan kontak eratnya," kata dia kepada Solopos.com, Sabtu.
"Saat ini masih kami tracing untuk riwayat dan kontak eratnya," kata dia kepada Solopos.com, Sabtu.
Sedangkan untuk kasus baru kedua yang positif corona di Boyolali atau kasus 023 dengan identitas ST, 40, warga Kecamatan Sambi. Ratri mengatakan ST merupakan kontak erat jenazah positif Covid-19 yang dimakamkan di Desa Senting, Kecamatan Sambi, belum lama ini.
Salat Idulfitri di Alun-Alun Karanganyar Dibatalkan, Masyarakat Diminta Laksanakan di Rumah
Oleh warga, jenazah laki-laki itu dimakamkan tanpa melalui prosedur pemulasaraan jenazah Covid-19. Total ada 19 orang yang menjadi kontak erat dari jenazah yang baru diketahui positif Covid-19 dua hari setelah pemakaman itu.
Abaikan SE Pemkab, Warga Sukoharjo Akan Gelar Salat Id Berjamaah Di Masjid Kampung
Terlambatnya informasi hasil tes swab jenazah laki-laki di Senting, Boyolali, dan tidak adanya informasi mengenai riwayat pasien dari rumah sakit di Jakarta disesalkan DKK Boyolali. Sekarang terbukti satu kontak eratnya menjadi kasus baru positif corona di Boyolali.
Tak Pakai Masker, 150-An Pengguna Kendaraan Terjaring Razia Dan Ditolak Masuk Cawas Klaten
Berdasarkan data yang diunggah di website https://covid19.boyolali.go.id, saat ini jumlah kasus positif Covid-19 di Boyolali ada 23 orang. Dari jumlah tersebut 12 orang dinyatakan sembuh dan satu orang meninggal dunia.
Jumlah kasus yang sembuh juga meningkat cukup banyak dibandingkan data 21 Mei lalu yang baru enam orang.