SOLOPOS.COM - Warga penerima BPNT Tahap II antre mengikuti vaksinasi Covid-19 booster di Kantor Kecamatan Kedawung, Sragen, Sabtu (26/2/2022). (Istimewa/Nugroho Dwi Wibowo)

Solopos.com SRAGEN — Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen menyarankan warganya yang hendak mudik untuk mengikuti vaksinasi booster. Hal ini lebih enak ketimbang harus menjalani test usap antigen dan PCR (polymerase chain reaction) sebagai syarat mudik.

Dinkes membuka pelayanan vaksin baik reguler maupun booster selama Ramadan di Sentra Vaksinasi Sukowati Kompleks Kantor Pemda Sragen setiap Senin-Kamis, pukul 08.00 WIB-12.00 WIB.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala Dinkes Sragen, dr. Hargiyanto, mengungkapkan sesuai Surat Edaran (SE) Satgas Covid-19 Nasional, setiap warga yang baru vaksin dosis pertama dan dosis kedua tetap boleh mudik tetapi wajib tes PCR atau antigen.

Baca Juga: Diprotes DPRD, Ini Penjelasan Dinkes Sragen Soal Vaksin Booster 3 Bulan

“Daripada ikut swab antigen atau PCR mendingan ikut vaksin dosis ketiga atau booster. Kalau sudah booster maka pemudik tidak wajib tes PCR atau antigen. Atas dasar itulah kami menggalakkan vaksinasi dosis ketiga selama Ramadan. Stok vaksin cukup. Sekarang sudah siap 300 dosis dan bila habis setiap saat bisa langsung minta ke Provinsi Jawa Tengah,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Senin (4/4/2022). .

Hargiyanto menerangkan cakupan vaksin dosis ketiga atau booster itu baru mencapai 13,24% atau 102.715 orang dari total sasaran sebanyak 775.775 orang. Untuk cakupan vaksin dosis kedua sebanyak 672.517 orang atau 86,69%. Kemudian cakupan vaksinasi dosis pertama, sebut dia, mencapai 91,61% atau 710.712 orang.

Khusus untuk sasaran lansia yang sudah vaksin dosis ketiga baru sebanyak 17.895 orang atau 15,04%. Untuk cakupan vaksinasi lansia dosis kedua menyasar 87.682 orang atau 73,69%. Cakupan vaksinasi lansia dosis pertama sebanyak 95.034 orang atau 79,87%.

Baca Juga: Warga Sragen Bisa Vaksinasi Booster 3 Bulan Usai Penyuntikan Dosis II

“Sedangkan untuk anak-anak yang dosis ketiga baru dua orang. Kalau untuk vaksinasi anak-anak dosis kedua mencakup 73.763 orang atau 85,84% sedangkan untuk dosis pertamanya menyasar 80.193 orang atau 93,32%,” jelasnya.

Terkendali

Hargiyanto menerangkan perkembangan kasus Covid-19 di Sragen lebih bisa terkendali. Dia menyebut kasus aktif di Sragen ada 36 orang dengan penambahan kasus baru di bawah lima orang per hari. Tempat isolasi terpusat pun, sebut dia, tidak ada penghuninya.

Dari sekian kasus aktif itu, terang dia, 21 orang di antaranya isolasi di rumah masing-masing dan 15 orang dirawat di rumah sakit. “Kondisi BOR [bed accupancy ratio] di bawah 5%,” katanya.

Baca Juga: Covid-19 di Sragen Masuk Gelombang III, Kasus Baru 80 Orang/Hari

Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Sragen, Sri Subekti, menerangkan SE Satgas Covid-19 mengatur tiga hal bagi pemudik. Pertama, pemudik yang sudah vaksin ketiga tidak wajib untuk tes PCR atau antigen. Kedua, bagi pemudik yang sudah vaksin dosis kedua, wajib menunjukkan tes antigen (1×24 jam) atau PCR (3 × 24 jam) sebelum pemberangkatan.

Terakhir, bagi pemudik yang baru vaksin dosis pertama, ujar dia, wajib PCR dalam kurun waktu 3 x 24 jam sebelum pemberangkatan mudik. “Ketentuan itu diatur dalam SE No. 16/2022. Sesuai dengan SE itu, kalau pemudik pengin tidak ribet tes dan memenuhi syarat untuk mudik maka dianjurkan ikut vaksin dosis ketiga,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya