Soloraya
Sabtu, 13 Oktober 2012 - 18:30 WIB

Mayat Misterius Gegerkan Warga Tulung

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

KLATEN – Penemuan sesosok mayat laki-laki tanpa identitas di Jurang Pusung, Dukuh Sumberejo, Desa Sedayu, Kecamatan Tulung, Klaten, Jumat (12/10/2012) petang menggegerkan warga setempat. Saat ditemukan, mayat yang
mengenakan kaus kotak-kotak warna cerah bercelana panjang di dasar jurang berkedalaman kira-kira 10 meter itu dalam kondisi menyedihkan.
Advertisement

“Dahi mayat itu sudah rusak dan menimbulkan bau busuk menyengat. Kemungkinan korban yang baru bisa dievakuasi pada Jumat malam tersebut, meninggal sudah beberapa hari lalu,” ujar salah seorang warga setempat, Mulyadi, 55, ketika ditemui wartawan di kediamannya, Sabtu (14/10/2012). Menurut dia keterkejutan warga bisa dimaklumi karena selain selama ini tak pernah ditemukan mayat di tempat itu, warga juga tak ada yang tahu laki-laki dengan tinggi badan kira-kira 160 cm itu masuk ke dukuh tersebut. Karena itu ketika salah seorang warga Dukuh Sidorejo, Desa
Sedayu, Harto Tukimin, 48, yang hendak mencari rumput menemukan mayat tersebut, sontak menggegerkan warga Sumberejo dan sekitarnya.

Sementara itu Kadus II Desa Sedayu, Sunardi menambahkan ketika itu Harto yang biasa mencari rumput di tempat itu curiga mencium bau busuk di dasar jurang. Setelah dicari, Harto akhirnya menemukan mayat yang dahinya dikerubuti lalat dengan posisi telentang. “Sampai saat ini belum ada kabar siapa mayat yang ditemukan di jurang kemarin, warga kami sampai siang ini juga tidak ada yang lapor kehilangan keluarga. Karena tidak ada identitas dan dahinya sudah rusak. Hanya saja ketika ditemukan dalam saku kaus ditemukan uang Rp1.000 dan di saku celana ditemukan tembakau dan roti,” ujar Sunardi.

Kadus II Desa Sedayu, Sunardi menambahkan mayat yang hingga kemarin belum bisa diketahui identitasnya dievakuasi kira-kira pukul 23.00 WIB. Setelah itu jenazah langsung dikirim ke RSUP Soeradji Tirtonegoro di Klaten untuk keperluan visum. “Suasana evakuasi Jumat malam kemarin ramai sekali. Dukuh sini yang biasanya sepi mendadak ramai sekali seperti pasar malam perayaan Saparan di Jatinom,” ungkap Mulyadi yang rumahnya bersebelahan dengan
Jurang Pusung.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif