SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembunuhan (corruptionsucks.com)

Wonogiri (Solopos.com) – Warga Dusun Pageyan, Desa Bero, Kecamatan Manyaran, Wonogiri, Minggu (31/7/2011) pagi dikejutkan dengan penemuan mayat seorang perempuan yang sudah membusuk di sebuah jurang sedalam tiga meter. Perempuan yang belakangan diketahui sebagai warga Sukoharjo itu diduga terperosok lalu jatuh dan tewas.

Keterangan yang diperoleh Espos dari Kasi Ketenteraman dan Ketertiban (Trantib) Kecamatan Manyaran, Anastasia Sri Siswanti, mayat perempuan berusia sekitar 60 tahun tersebut ditemukan seorang warga bernama Wakijo. Saat itu sekitar pukul 07.30 WIB, Wakijo yang hendak berangkat ke sawah dibuat kaget ketika melihat mayat yang kondisinya sudah membusuk dan kepalanya hancur itu.

“Pak Wakijo setelah melihat mayat itu langsung melapor ke Kepala Desa Bero yang langsung meneruskan laporan ke kami. Sekitar pukul 10.00 WIB tadi mayat berhasil dievakuasi dan langsung diserahkan ke pihak keluarga. Kami duga perempuan itu jatuh karena kainnya tersangkut di pohon tak jauh dari lokasi tubuhnya ditemukan dan kepalanya rusak,” jelas Anastasia.

Mengenai bagaimana mayat itu bisa diidentifikasi sebagai warga Sukoharjo, mengingat tidak ada kartu identitas pada tubuh mayat itu, Anastasia mengatakan lima hari sebelumnya, ada selebaran pencarian orang hilang yang sampai ke Kecamatan Manyaran. Orang hilang tersebut bernama Wiryo Welas, warga Dusun Gangen Tengah RT 1/RW V Desa Tarakan, Kecamatan Weru Sukoharjo, dan memiliki ciri-ciri seperti mayat yang diketemukan warga.

Begitu mayat ditemukan, Anastasia mengatakan langsung menghubungi nomor telepon yang tercantum dalam selebaran dan setelah diidentifikasi oleh pihak keluarga yang datang ternyata benar mayat itu anggota keluarga mereka yang hilang. “Katanya sih si ibu itu stres karena tidak bisa bicara. Tapi hilangnya sejak kapan saya tidak dapat infomasi. Yang jelas, saat ditemukan mayat itu diperkirakan sudah meninggal lima hari,” katanya.

Informasi itu pula yang disampaikan Kapolsek Manyaran, AKP Sutrisno. Sutrisno mengungkapkan berdasarkan pemeriksaan medis, mayat itu sudah meninggal selama lima hari. “Proses evakuasi tadi (kemarin) perlu waktu agak lama karena posisi jurangnya sulit. Dalamnya sekitar meter dan lebarnya hanya kurang lebih setengah meter. Tapi hasil pemeriksaan tidak ada unsur penganiayaan dan pihak keluarga sudah menerima. Mayat itu dikenali dari motif kain yang dipakainya,” katanya.

shs

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya