SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri (Espos) — Presiden Republik Aeng-Aeng, Mayor Haristanto, selaku penggagas aksi cukur gundul siswa SDN 1 Ngadirojo, Wonogiri tersebut, Rabu (29/9), menyampaikan permohonan maaf atas aksi tersebut.

Dalam permohonan maaf yang disebarkan kepada wartawan melalui pesan singkat di telepon seluler itu, Mayor menegaskan niat awal acara itu hanyalah untuk mensyukuri kemenangan salah satu alumni SD itu, Danar Rahmanto, dalam Pilkada 2010 Wonogiri.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Selain itu, dia menambahkan dalam acara tersebut juga tidak ada unsur paksaan kepada para siswa untuk mencukur gundul rambut mereka. “Dari lubuk hati yang terdalam, saya memohon maaf jika aksi cukur gundul anak untuk mensyukuri kemenangan Mas Danar dinilai tidak edukatif. Di awal, saya hanya ingin mengajak adik-adik kelas Mas Danar mensyukuri berkah kakak kelas menjadi orang nomor satu di Wonogiri, sekaligus memotivasi bahwa tidak hanya anak kota yang bisa berprestasi, tapi anak desa pun bisa,” ujar dia.

Sementara Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) menilai ada pelanggaran hak anak dalam aksi cukur gundul massal di SDN 1 Ngadirojo, Wonogiri yang digagas Presiden Republik Aeng-aeng, Mayor Haristanto, Jumat (24/9) lalu. Terkait itu, Dinas Pendidikan diminta mengambil tindakan tegas.

Terpisah Kepala Dinas Pendidikan Wonogiri, Suparno mengatakan telah mengklarifikasi masalah tersebut kepada Kepala UPT Disdik Kecamatan Ngadirojo, Suratun, dan Kepala SDN 1 Ngadirojo, Sutarno. Dalam klarifikasi tersebut diungkapkan aksi cukur gundul itu sudah seizin orangtua murid.

shs

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya