Soloraya
Kamis, 27 Agustus 2020 - 18:59 WIB

Mbah Minto Tertarik Naik Perahu di Rawa Jombor Klaten Akhir Pekan Ini

Ponco Suseno  /  Ginanjar Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga menumpang perahu di Rawa Jombor, Krakitan, Bayat, Klaten, Kamis (27/8/2020). (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN — Mbah Minto, 70, seorang nenek-nenek yang viral di media sosial (medsos) dalam video parodi gagal mudik dikabarkan tertarik naik perahu di Rawa Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah akhir pekan ini. Mbah Minto juga akan shooting menggunakan perahu di Rawa Jombor.

Hal itu diungkapkan salah satu pemilik perahu di Rawa Jombor, Atik, 49, saat ditemui Solopos.com, di kompleks Rawa Jombor, Krakitan, Bayat, Kamis (27/8/2020). Mbah Minto yang berdomisili di Selorejo, Krakitan, Bayat itu akan datang beserta krunya di salah satu objek wisata air di Klaten tersebut.

Advertisement

"Informasi itu kami peroleh Selama malam kemarin. Intinya Mbah Minto beserta krunya akan menumpang perahu di sini. Nanti sekalian syuting. Rencananya, malam Minggu ini," kata Atik.

Hari Ini Dalam Sejarah: 27 Agustus 1628, Kesultanan Mataram Menyerang Belanda di Batavia

Atik mengaku tak mempersiapkan diri saat menerima Mbah Minto di akhir pekan nanti. Namun, Atik mengaku senang perahunya di Rawa Jombor akan ditumpangi Mbah Minto.

Advertisement

"Kalau sudah bertemu, ada rencana ingin foto bareng bersama Mbah Minto," katanya.

Sebagaiamana diketahui, Mbah Minto merupakan seorang nenek yang dikenal masyarakat luas melalui medsos. Mbah Minto sempat viral karena menjadi salah seorang pemeran dalam video gagal mudik. Rumah Mbah Minto dengan Rawa Jombor terbilang sangat dekat karena masih dalam lingkup satu desa, yakni Desa Krakitan.

Berat Badan Wanita Ini Naik 54Kg, Ternyata Gara-Gara Tumor Ovarium

Advertisement

Di sisi lain, wahana perahu yang ada di Rawa Jombor mulai digandrungi pengunjung dalam beberapa waktu terakhir. Selain harganya relatif terjangkau, yakni Rp5.000 per orang, berwisata di Rawa Jombor diyakini sebagai upaya menghilangkan kejenuhan warga karena terlalu banyak berdiam diri di rumah akibat pandemi Covid-19.

"Total perahu di sini sampai sekarang ada delapan perahu. Ke depan, akan bertambah dua perahu lagi," kata suami atik, yakni Surono.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif