Soloraya
Jumat, 8 Desember 2023 - 13:59 WIB

MCP Sragen Diklaim Tertinggi di Jateng, Bupati Peringatkan ASN Jangan Pungli

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ratusan siswa SMPN 1 Sragen mengikuti penyuluhan hukum dari Kajari Sragen Virginia Hariztavianne di halaman sekolah setempat, Jumat (8/12/2023). (Istimewa/Kejari Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Nilai monitoring center of prevention (MCP) Kabupaten Sragen diklaim menjadi yang tertinggi di Jateng. MCP menjadi indikator bagi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melihat potensi korupsi di suatu daerah.

Secara umum, nilai MCP yang tinggi menunjukkan bahwa pemerintah daerah telah menerapkan tata kelola pemerintahan yang baik dan telah meminimalkan peluang terjadinya korupsi. Hal ini merupakan hal positif, karena dapat meningkatkan akuntabilitas dan kepercayaan publik terhadap pemerintah daerah.

Advertisement

Bupati Sragen Kusdinar, Untung Yuni Sukowati, mengatakan tingginya MCP harusnya membuat seluruh ASN Pemkab Sragen mawas diri dan terus berkomitmen, berpegang teguh pada integritas. “Jangan sampai ada pungutan liar dan korupsi,” jelasnya, Jumat (8/12/2023).

Menurutnya indikator penilaian MCP setiap tahun berubah. Pada 2022, MCP Sragen menempati peringkat ketiga nasional. Kemudian pada Desember 2023 ini, sebut dia, MCP Sragen berada di peringkat tertinggi di Jawa Tengah.

“MCP itu dihitung dari survei yang diambil langsung oleh KPK dari masyarakat. Alhamdulillah MCP Sragen tertinggi di Jateng. Sampai akhir Desember nanti belum tahu bisa naik di peringkat pertama atau tidak karena ada kendala pada belum terpenuhinya RDTR [Rencana Detail Tata Ruang]. Dari enam RDTR baru bisa selesai tiga di antaranya,” kata Yuni.

Advertisement

Dia menjelaskan dalam penyelesaian RDTR itu wewenangnya ada di kementerian dan stakeholders lainnya.

Pada bagian lain, pada Jumat, Kejaksaan Negeri (Kejari) Sragen melakukan pendidikan hukum sejak dini untuk pencegahan korupsi kepada ratusan siswa di SMPN 1 Sragen Jaksa masuk sekolah itu menjadi bagian dari rangkaian kegiatan peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Harkordia) 2023 di Sragen yang dipusatkan ke Alun-alun Sasana Langen Putra.

Dalam peringatan itu dilakukan apel yang diikuti ratusan aparatur sipil negara (ASN) yang rentan melakukan korupsi. Bupati dan pimpinan daerah membagikan stiker berisi ajakan cegah korupsi. Seusai bagi-bagi stiker, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sragen, Virginia Hariztavianne, melakukan podcast dan sosialisasi hukum kepada ratusan siswa di halaman SMPN 1 Sragen, Jumat.

Advertisement

“Sosialisasi hukum sejak dini kepada anak-anak SMP agar mereka disiplin. Mereka tidak boleh mencontek karena kejujuran yang paling penting. Perilaku tidak jujur itu masuk kategori korupsi. Bicara masalah korupsi dengan anak-anak itu asyik karena mereka antusias bertanya,” jelas Virginia saat berbincang dengan wartawan di ruang kerjanya, Jumat.

Kegiatan bertema Menumbuhkan Semangat Antikorupsi Bagi Generasi Z ini merupakan upaya membudayakan antikorupsi sejak dini. “Jadi nanti ke depan ada kantin kejujuran. Tadi juga ada pentas teatrikal dan lainnya,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif