SOLOPOS.COM - Ilustrasi Hoaks (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, BOYOLALI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali membentuk Media Center untuk kebutuhan tanggap darurat di Kabupaten Boyolali. Media Center tersebut dibuah salah satunya untuk menangkal berita hoaks yang ada ketika bencana terjadi. Media Center kemudian disimulasikan pada Rabu (12/1/2021) di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali.

Hal tersebut diungkapkan oleh analis kebijakan BPBD Boyolali, Eko Suharsono, saat ditemui Solopos.com di ruangannya, Kamis (14/1/2022). Tak hanya untuk mengantisipasi hoaks, Eko mengatakan media center tanggap darurat BPBD Boyolali juga digunakan untuk menanggulangi kebingungan informasi yang terjadi di masyarakat.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Media center pertama dibangun untuk menanggulangi kebingungan informasi, kedua supaya informasi jadi baku sehingga menjadi acuan sumber berita yang jelas, kemudian juga untuk antisipasi hoaks,” kata Eko.

Baca juga: Aksi Nekat Pria Curi Tabung LPG 3 Kg di Ngemplak Boyolali Terekam CCTV

Lebih lanjut Eko menjelaskan setelah bupati membuat pernyataan bencana, maka media center aktif sehingga dapat menyiapkan konferensi pers dan kerja-kerja lainnya.

“Setelah bupati membuat pernyataan bencana, maka media center habis itu aktif. Nanti kami di media center menyiapkan konferensi pers, kemudian menghimpun data di lapangan seperti apa, updating data setiap berapa waktu, misal ada penambahan korban meninggal, hilang, dan lain sebagainya. Semuanya nanti jadi satu sumber di media center, sehingga kalau satu pusat sumber data, misal juru bicaranya berbeda maka datanya tetap sama,” ungkap Eko.

Mengelola Komunikasi

Eko mengatakan simulasi Media Center Tanggap Darurat diikuti oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, beberapa perwakilan dari forum wartawan, radio, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), PMI Boyolali, dan organisasi atau jaringan yang mengelola komunikasi di Boyolali.

Baca juga: Ada 2 Warga Positif DB, Kelurahan di Boyolali Ini Jadi Sasaran Fogging

“Untuk yang ikut simulasi kemarin ada OPD itu dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Boyolali Informasi dan kami [BPBD Boyolali], ada forum wartawan, FRPB, dari radio, ada juga ada jaringan yang mengelola komunikasi di Boyolali, namun belum semua karena masih perumusan SOP,” ungkap Eko.

Salah satu peserta simulasi Media Center Tanggap Darurat BPBD Boyolali perwakilan dari Radio Karysma FM Boyolali, Maryanto, berharap Media Center Tanggap Darurat dapat membantu masyarakat mengakses informasi saat terjadi bencana.

“Harapannya nanti ketika Media Center ini sudah ada, masyarakat akan lebih gampang mengakses informasi ketika terjadi bencana dan di situasi tanggap darurat,” harap Ryan.

Baca juga: Bupati Boyolali Ingatkan CPNS Jangan Berpikir Segera Minta Pindah

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya