SOLOPOS.COM - Dwi Prasetya SOLO UNTUK MERAPI- Penyanyi asal Solo, Iga Mawarni saat konser <i>Sejuta Cinta Solo Untuk Merapi<i> di Diamond Solo Convention Center, Selasa (18/1) malam. Konser tersebut diisi oleh sejumlah penyanyi nasional asal Solo dan merupakan konser amal untuk korban Merapi.

Dwi Prasetya SOLO UNTUK MERAPI- Penyanyi asal Solo, Iga Mawarni saat konser Sejuta Cinta Solo Untuk Merapi di Diamond Solo Convention Center, Selasa (18/1) malam. Konser tersebut diisi oleh sejumlah penyanyi nasional asal Solo dan merupakan konser amal untuk korban Merapi.

Ruang utama Diamond Convention Center mendadak gelap. Suasana hening. Tiba-tiba rekaman video Gunung Merapi meletus muncul di dua layar berukuran  sekitar 3 m x 3 m yang berada di panggung.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Tak hanya itu, gambar kondisi rumah warga di lereng Merapi yang hancur sampai lahan pertanian yang tertutup lahar dingin pun silih berganti bermunculan. Namun, tiba-tiba gambar lahan pertanian menghijau ditanami sayuran di slide video terakhir. “Kalau trauma terus nanti kita cuma mengeluh saja. Jadi saatnya bangkit,” begitu salah seorang petani yang berkomentar di video tersebut.

Harapan itu jua yang ingin dilecutkan Solo Bersama Selamanya (SBS). Lewat konser bertajuk Sejuta Cinta Solo untuk Merapi Selasa (18/1) malam tersebut, SBS mencoba merajut kebersamaan dengan sekaligus menghibur sejumlah korban Merapi dan warga Solo. Dengan menghadirkan sejumlah seniman asal Solo.

ketika penyanyi legendaris Waldjinah mengumandangkan lagu Jangkrik genggong. Riuh tepuk tangan penonton membahana. Begitu pula saat penyanyi Mandarin yang kini terjun di dunia keroncong, Iin Indriani membawakan lagu rayuan pulau kelapa dalam bahasa Mandarin.
Keceriaan penonton semakin memuncak ketika lawak Punakawan PMS yang berkolaborasi dengan Jujuk Srimulat mulai mengocok perut.

Puncaknya oleh penyanyi jaz era 1990-an Iga Mawarni yang menyanyikan lagu Kasmaran. Apalagi penonton pun diajak menyanyi bersama saat Iga kembali menyanyikan lagu Simphoni Yang Indah yang dipopulerkan Kinan Nasution.

“Kami sengaja mengambil tema Sejuta Cinta, karena dengan cinta kita merajut kebersamaan dan merajut kembali harapan ,” ujar ketua panitia acara Adib Ajiputra saat dijumpai Espos di sela-sela acara.

Menurut Adib, acara tersebut sukses. Pasalnya, dari hitungan sementara, target dana senilai Rp 200 juta dari acara tersebut bisa tercapai. “Masih belum dihitung semuanya. Tapi sepertinya  bisa tercapai,” ujarnya dengan nada optimistis.

Menurutnya, dari sebanyak 1.050 kepala keluarga di Selo Boyolali, SBS sudah menyumbang bibit sayuran dan pupuk kepada 250 keluarga. Dengan total dana yang sudah diberikan sebanyak Rp 742 juta. Dana itu diwujudkan dalam bentuk pemberian bibit sayuran dan pupuk. “Nanti terus mengalir. Targetnya bisa membantu semuanya,” ungkapnya.

Sementara itu, sejumlah seniman yang memeriahkan acara tersebut mengaku merasa senang bisa turut berkontribusi. “Karena bisanya menyanyi, senang sekali bisa turut acara ini,” ujar Iga Mawarni.

Kegembiraan yang sama juga diungkapkan Jujuk Srimulat. Menurutnya,ia pun siap kapanpun diminta untuk berkontribusi dalam acara-acara serupa untuk korban Merapi. ”Pokoknya kapan saja siap untuk membantu,” ujarnya.

Sementara itu, salah seorang korban Merapi Sijam, 28, dari Selo, Boyolali, mengatakan sangat terbantu dnegan sumbangan bibit yang diberikan oleh SBS. Demikian pula dengan konser yang diselenggarakan. Meskipun mengaku tak banyak tahu sejumlah artis yang hadir, namun ia bisa menikmati. ”Acaranya bagus dan menghibur,” ujarnya.

Sijam berharap dengan bantuan yang diberikan SBS, petani di Selo akan kembali bangkit. Ia pun berharap peran SBS akan terus mengalir.

fey

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya