Soloraya
Minggu, 21 November 2021 - 15:45 WIB

Melihat dari Dekat Keris Diponegoro pada Pekan Keris Nusantara di Solo

Ika Yuniati  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengunjung melihat koleksi masterpiece Keris Diponegoro dengan nama Kanjeng Kiai Keris Naga Siluman yang dipamerkan dalam serangkaian acara Pekan Keris Nusantara di Museum Keris, Solo, Minggu (21/11/2021). (Nicolous Irawan/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Keris Diponegoro dengan nama Kanjeng Kiai Keris Naga Siluman dipamerkan dalam serangkaian acara Pekan Keris Nusantara di Museum Keris Nasional di Solo, Sabtu (20/11/2021). Acara bertajuk Keris for The World tersebut digelar hingga, Kamis (25/11/2021) mendatang.

Kepala UPT Museum Dinas Kebudayaan Solo, Luthfi Khamid, Sabtu, mengatakan acara tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati pengakuan The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) terhadap keris Indonesia sebagai warisan budaya non bendawi di Paris, Perancis pada 25 November 2005.

Advertisement

Sementara, keris Diponegoro, merupakan warisan kebudayaan yang sarat dengan sejarah perjuangan bangsa. Maka, pihak panitia membawa karya adiluhung tersebut dalam pameran sepekan ke depan.

Baca Juga: RS PKU Muhammadiyah Solo Sediakan Menu untuk Diet, Bisa Pesan Antar Hlo

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, Keris Kanjeng Kiai Naga Siluman terbuat dari besi hitam dan memiliki sebelas luk. Gandik-nya berbentuk kepala naga, badan naga memanjang mengikuti bilah. Sementara warangka keris berbentuk ladrang atau branggah.

Advertisement

Keris berusia 400-an tahun tersebut selalu dibawa Pangeran Diponegoro ketika berperang melawan Belanda pada 1825-1830. Keris kemudian dibawa ke Belanda oleh komandan pasukan Belanda, Kolonel Jan-Baptist Cleerens. Kanjeng Kiai Naga Siluman dihadiahkan kepada Raja Wilem I sebagai tanda kemenangan Belanda atas Pangeran Diponegoro.

Keris tersebut dikembalikan ke pemerintah Indonesia setelah sebelumnya disimpan pemerintah Belanda hampir dua abad. Secara simbolis, keris milik Pangeran Diponegoro dikembalikan oleh Raja Belanda Willem Alexander serta Ratu Maxima saat berkunjung ke Indonesia pada Selasa (10/3/2020) silam.

Luthfi menambahkan selain Kiai Naga Siluman, masih ada puluhan koleksi lain yang bakal dipamerkan dalam acara tersebut. Museum Keris Nasional juga menggandeng 15 museum lainnya seperti dari Bali, Kalimantan Selatan, Kesultanan Banjar, dan Sumatera Selatan.

Advertisement

Baca Juga: Menangkap Peluang dan Mengembangkan Wisata Kebugaran di Solo

Lebih lanjut, acara yang kali pertama digelar ini juga akan dimeriahkan sejumlah acara pentas. Mulai dari pentas seni, kompetisi gambar, sarasehan, tempa keris, dan lainnya. “Keris Diponegoro ini merupakan masterpiece dalam pameran. Pengunjung silahkan datang dengan protokol kesehatan,” terangnya.

Kepala Dinas Kebudayaan Solo, Agus Santosa, dalam sambutannya, Sabtu, mengatakan tujuan kegiatan untuk menjaga keris sebagai aset budaya bangsa yang harus dilestarikan. Selain museum, mereka juga menggandeng sejumlah usaha kecil menengah (UKM). Harapannya, upaya nguri-uri keris selaras dengan perkembangan UKM di bidang kebudayaan “Nantinya juga bakal ada hibah dua tombak dan tiga keris,” terang Agus.

Sebelumnya, Museum Keris Nusantara memang sering menerima hibah masyarakat. Hibah paling banyak yakni 400an keris pada 2017 lalu dari seorang pencinta budaya dari Semarang. Sementara, koleksi total saat ini ada 870an keris lama maupun gaya baru.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif