Soloraya
Selasa, 7 Desember 2021 - 23:29 WIB

Melihat dari Dekat Proyek Jembatan Jonasan Solo yang Tak Kunjung Kelar

Mariyana Ricky P.d  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pekerja merakit besi pada proyek revitalisasi Jembatan Jonasan, Jl Ir Juanda, Jagalan, Jebres, Solo, Selasa (7/12/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO  — Proyek pembangunan jembatan Jonasan di Jl Juanda, Jebres, Solo, sudah sepekan molor dari target penyelesaian, 30 November 2021.

Faktanya, sampai Selasa (7/12/2021), pembangunan jembatan itu belum juga selesai. Masih ada seperempat bagian jembatan yang belum dicor beton dan pekerjaan lainnya yang dijanjikan selesai pada 18 Desember.

Advertisement

Sejumlah pekerja menggali lubang di sisi barat utara jembatan. Beberapa kendaraan berat terparkir di dekat situ. Sementara aktivitas bengkel motor yang hanya berjarak sekian meter dari proyek itu terlihat tidak terganggu.

Jembatan Jonasan diperlebar dari 6 meteran menjadi 9 meter. Sedangkan panjang atau bentang jembatannya masih sama, yakni sekitar 7,5 meter dan dikerjakan selama empat bulan. Pengerjaan jembatan ini membuat arus lalu lintas di Jl Juanda terganggu.

Advertisement

Jembatan Jonasan diperlebar dari 6 meteran menjadi 9 meter. Sedangkan panjang atau bentang jembatannya masih sama, yakni sekitar 7,5 meter dan dikerjakan selama empat bulan. Pengerjaan jembatan ini membuat arus lalu lintas di Jl Juanda terganggu.

Baca Juga: Dipakai Bandul Kalung Gibran, Cerita Canthik Rajamala Bikin Merinding

Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Solo, Nur Basuki, mengatakan pelaksana proyek jembatan Jonasan dipastikan terkena penalti lantaran melewati tenggat waktu. Nilai penaltinya bisa sampai puluhan juta rupiah mengingat dikalikan hari molornya pekerjaan.

Advertisement

Menyisakan Pekerjaan Ringan

Basuki menyebut proyek saat ini menyisakan pekerjaan-pekerjaan ringan, seperti pemasangan railing dan pembuatan jalur pedestrian. Ia optimistis proyek selesai tepat pada batas yang dijanjikan dan tak ada pekerjaan saat arus lalu lintas kembali dibuka.

“Siap enggak siap, ya mereka harus merampungkan di tanggal itu. Tinggal pekerjaan kecil saja,” imbuh Basuki.

Baca Juga: Riset Baterai Kendaraan Listrik, UNS Solo Dapat Saran Ini dari Moeldoko

Advertisement

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengaku sudah menerima laporan mengenai keterlambatan proyek jembatan Jonasan itu. Namun belum meninjau kondisi riil di lapangan.

“Nanti kami kejar maksimal tanggal tenggatnya. Saya akan cek ke sana. Mereka sudah pasti kena penalti. Ya, mekanismenya kalau sampai tanggal itu tidak selesai juga, kami putus kontrak. Tapi kami cek lokasi dulu,” tuturnya.

Pembangunan jembatan membuat arus lalu lintas yang melewati Jl Juanda dialihkan sementara. Banyak pengendara yang akhirnya masuk jalan-jalan kampung. Beban yang tak biasanya membuat jalan-jalan itu mengalami kerusakan.

Advertisement

Salah seorang warga Kelurahan Jagalan, Kecamatan Jebres, Ichsanur Roshid, mengatakan jalan di depan rumahnya baru saja diperbaiki beberapa waktu lalu. Akibat pengalihan arus dan menjadi jalur alternatif, jalan itu kembali rusak.

Baca Juga: Begini Pengaturan Lalu Lintas Kawasan Pasar Legi Solo Seusai Penempatan

Kerusakan Jalan

“Harapannya segera selesai, biar normal kembali. Jalan kampung yang cuma tiga meter jadi harus gantian kalau mobil melintas, ya, mengganggu sekali. Jalan yang baru diperbaiki, jadi rusak lagi kalau jembatannya tidak selesai-selesai,” katanya.

Truk besar yang biasa melintas di Jl Juanda jadi lewat Jl Surya, sehingga kerusakan di ruas jalan itu tak terhindarkan. “Ya, sebenarnya Jl Juanda bukan rute harian, tapi jalan depan rumah saya yang juga dekat dengan Jl Surya jadi laluan alternatif,” ucap Roshid, Selasa.

Kasi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Mudo Prayitno, mengatakan Jl Juanda merupakan salah satu jalan dengan fungsi konektor primer yang strategis menghubungkan Kota Solo dengan wilayah sisi timur seperti Karanganyar dan Sragen.

Saat pembangunan Jembatan Jonasan, beban lalu lintas sebagian besar dialihkan ke Jl Ir Sutami, sehingga persimpangan di jalan tersebut menjadi sangat padat. Mudo berharap saat momen Nataru ruas Jl Juanda sudah bisa dilalui sehingga aksesibilitas masyarakat bisa lebih baik di samping mengurangi beban di Jl Ir Sutami.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif