SOLOPOS.COM - Inventor asal Klaten, Suseno, menunjukkan kompor briket elektrik kepada pelaku UMKM di Sragen, Kamis (24/3/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Memasak dengan bahan bakar briket diklaim membuat masakan jadi lebih lezat. Ini karena briket tidak berbau dan bisa menyerap racun.

Hal itu disampaikan inventor asal Klaten, Suseno, yang mengisi pelatihan pembuatan briket kepada 20 pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM), Kamis (24/3/2022).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Briket bagus untuk bahan bakar memasak dan akan menghasilkan cita rasa masakanan yang berbeda, tentunya lebih lezat. Di Klaten banyak angkringan yang menggunakan briket sebagai bahan bakar memasak. Bahkan dengan temuan kompor briket elektrik, maka briket bisa digunakan di meja makan karena tidak khawatir meledak dan tidak menimbulkan polusi,” jelas pria berkacamatan itu.

Baca Juga: 30 Pelaku UMKM di Sragen Belajar Bikin Briket Pengganti Elpiji

Kelebihan lain dari penggunaan briket adalah lebih irit dibandingkan memasak menggunakan elpiji. Kini menggunakan briket bisa menggunakan kompor elektrik, sehingga lebih praktis.

“Kompor briket elektrik ini praktis, sehat, murah, dan aman. Satu paket kompor elektrik ini hanya Rp250.000. Panas api bisa diatur dengan mengatur kipas anginnya yang berarus DC [direct current atau arus searah],” papar Suseno.

“Penggunakan bahan bakar briket lebih hemat Rp6.000 bila dibandingkan dengan elpiji melon 3 kg. Harga elpiji 3 kg Rp20.000/tabung sedangkan harga briket 3,5 kg Rp14.000 dengan lama masak yang sama mencapai tujuh jam,” imbuhnya.

Baca Juga: Menggembirakan! Ekspor Briket Batok Kelapa Jateng Naik Signifikan

Semua orang bisa membuat sendiri bahan bakar terbarukan ini. Suseno menyebut briket bisa dibuat dari limbah kayu apa pun yang memikiki karakter keras. Semakin keras kayu yang digunakan semakin bagus kualitas briketnya.

Teknik pembuatannya cukup sederhana, yakni arang kayu ditumbuk menjadi serbuk dan dicampur dengan tepung kanji dan air secukupnya lalu dicetak. Hasil cetakan serbuk arang dan tepung tadi kemudian dijemur dan setelah kering bisa langsung digunakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya