SOLOPOS.COM - Pengurus Forum Anak Wonogiri saat menyampaikan paparan materi dalam program Forum Anak Goes to School di Aula SMPN 1 Wonogiri, Senin (11/7/2022). (Istimewa/Forum Anak Wonogiri)

Solopos.com, WONOGIRI — Pertemanan yang sehat dan hubungan percintaan saat remaja harus dimengerti betul batasannya agar tak kebablasan. Dua hal itu menjadi materi pokok yang disampaikan Forum Anak Wonogiri saat berkunjung ke SMPN 1 Wonogiri pada awal tahun ajaran baru 2022 ini.

Dalam kunjungan yang bertajuk Forum Anak Goes to School tersebut, ratusan siswa yang baru menginjak kelas VII, diajak mengenal pertemanan dan percintaan yang baik maupun buruk. Tujuannya agar para siswa yang akan memasuki masa remaja tak terjebak toxic relationship atau hubungan yang berdampak buruk.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Fasilitator Forum Anak Wonogiri, Annisa Ayu Xena Purbandari, 18, mengatakan hal itu penting untuk diketahui pada anak-anak yang baru menginjak jenjang SMP. Menurutnya, anak yang memasuki jenjang SMP biasa menemui kedua hal itu. Dampaknya pun sudah ada.

Annisa mencontohkan anak yang mengalami pertemanan yang tidak sehat dapat menimbulkan terjadinya bullying atau perundungan.

“Itu terjadi karena sewaktu usia belasan tahun, mereka kebanyakan masih egois, mau menang sendiri, dan merasa harus jadi orang lain. Akibatnya, anak yang dirundung akan merasa terkekang dan dibatasi di lingkungan pertemanan tersebut,” jelasnya saat ditemui Solopos.com di Wonogiri, Selasa (12/7/2022).

Baca Juga: 375 Anak Yatim karena Covid-19 di Karanganyar Terima Bantuan Baznas

Sebaliknya, hubungan pertemanan yang sehat di antaranya dapat dilakukan dengan bekerja sama saat menyelesaikan masalah. Kemudian, antarteman saling mendengarkan ide dan pendapat, serta mendukung satu sama lain.

Pertemanan yang sehat dan tidak sehat itu dijelaskan perbedaannya sebagai upaya mencegah terjerumusnya anak ke lingkungan pertemanan yang tidak sehat.

Hubungan Percintaan

Di sisi lain, hubungan percintaan atau kisah asmara, kata Annisa, menjadi hal yang cukup krusial yang karenanya turut disampaikan dalam materi Forum Anak Goes to School.

“Perasaan saling cinta itu wajar dan banyak ditemui terutama saat masa remaja. Apalagi menurut kami, anak-anak di usia SMP yang rata-rata sudah mulai puber, pasti pernah mengalami perasaan cinta. Yang harus diperhatikan adalah batasan-batasannya,” ujarnya.

Baca Juga: Forum Anak Karanganyar Bersama Bupati Copoti Iklan Rokok Ilegal

Selain menyampaikan pentingnya memiliki hubungan pertemanan yang sehat dan memahami batasan-batasan cinta, Annisa juga memaparkan pentingnya kesehatan reproduksi dan pemahaman atas hak anak.

Kegiatan yang dimotori Forum Anak Wonogiri itu sekaligus menjadi momen pengenalan Forum Anak ke siswa baru. Annisa menyebut, program tersebut baru pertama kali dilakukan.

“Inisiatornya sebenarnya dari pengurus Forum Anak Jawa Tengah, jadi kami ditugasi untuk menyalurkan,” tuturnya.

Lebih Nyambung

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Perlindungan Perempuan dan Pemberdayaan Anak (PPKB P3A) Wonogiri, Mubarok, mendukung penuh keberadaan Forum Anak Wonogiri beserta program yang telah disampaikan. Sebab menurutnya, Forum Anak sangat membantu tugas-tugas pihaknya.

“Karena peran Forum Anak itu ketika berkomunikasi dengan anak lebih nyambung. Lebih bisa membaur. Sehingga harapannya akan membantu juga dalam menyelesaikan berbagai persoalan anak, terutama pada pemenuhan hak anak,” ujar Mubarok.

Di antara hak anak yang dimaksud terdiri dari empat hal, yakni hak hidup, hak tumbuh kembang, hak perlindungan, dan hak partisipasi.

Baca Juga: Cabuli Anak Temannya, Eks Direktur PDAM Solo Berdalih Usir Roh Halus

Dalam catatan Mubarok, kasus-kasus yang menimpa anak di Kabupaten Wonogiri masih banyak. Misah, masih tingginya angka pernikahan dini pada anak, kekerasan yang melibatkan anak baik sebagai pelaku maupun korban, hingga perundungan pada anak yang dilakukan teman sebayanya.

“Makanya Forum Anak ini menjadikan anak sebagai pelopor dan pelapor. Sebaya. Apabila dipegang bagian-bagian tubuh yang dilarang, anak harus berani melaporkannya ke guru, teman, atau Forum Anak. Saya kira dengan langkah-langkah itu nantinya para pelaku kejahatan terhadap anak akan berhitung karena adanya keberanian anak untuk melapor,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya