Soloraya
Senin, 22 Agustus 2022 - 20:30 WIB

Memotret Geliat Pariwisata dan Prospek Bisnis Penginapan di Sragen

Galih Aprilia Wibowo  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang warga melintas di depan Hotel Front One Sragen, Kamis (28/4/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Pemerintah Kabupaten Sragen tengah menggiatkan sektor pariwisata untuk mendongkrak ekonomi. Sejumlah destinasi wisata andalan di Bumi Sukowati ini direvitalisasi agar semakin memiliki daya tarik.

Yang paling monumental sejauh ini adalah revitalisasi objek wisata Gunung Kemukus di Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang. Proyek ini didanai oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Anggarannya tak sedikit, sekitar Rp48 miliar.

Advertisement

Dalam laman resmi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora)Kabupaten Sragen, pariwisata.sragenkab.go.id,

Dengan tujuan menghapus stigma negatif, Gunung Kemukus di-branding menjadi New Kemukus dan diresmikan oleh Ketua DPR RI, Puan Maharani, April lalu. Hadir dalam kesempatan itu Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati.

Advertisement

Dengan tujuan menghapus stigma negatif, Gunung Kemukus di-branding menjadi New Kemukus dan diresmikan oleh Ketua DPR RI, Puan Maharani, April lalu. Hadir dalam kesempatan itu Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati.

Selain Gunung Kemukus, Pemkab Sragen juga mengembangkan objek wisata Air Panas Bayanan di Kecamatan Sambirejo. Peresmian objek wisata Air Panas Bayanan dilakukan 12 Januari 2022 lalu. Kemudian ada pula pengembangan Museum Bukuran dan Museum Ngebung sebagai klaster Museum Manusia Purba Sangiran pada awal Agustus ini.

Baca Juga: Kelompok Wanita Tani di Kedawung Sragen Ini Bikin Teh dari Bawang Dayak

Advertisement

“Dari pengembangan pariwisata ini berdampak pada berkembangnya bisnis hotel di Sragen. Di sekitar kawasan Situs Sangiran kini mulai muncul home stay,” ujarnya, Minggu (14/8/2022) lalu.

Mengembangkan bisnis penginapan dan perhotelan di Sragen, menurut Yuniarti, menjadi tantangan tersendiri. Pasalnya, sambung dia, kondisi geografis Sragen tak seperti Kabupaten Karanganyar yang berada di kaki Gunung Lawu.

“Harapannya wisatawan yang datang tidak langsung pulang, tapi idealnya bisa menginap bahkan long stay,” kata dia.

Advertisement

Baca Juga: Mau Healing Tapi Ga Punya Uang? Ini Dia Tempat Wisata Gratis di Sragen

Yuniarti menambahkan, selain mulai muncul homestay di sekitar Museum Manusia Purba Sangiran, sektor kuliner dan penjualan suvenir juga mulai berkembang.

Prospek Bisnis Perhotelan

Terpisah, General Manager Front One Hotel Sragen, Sri Hartoto, menilai bisnis perhotelan di Sragen sangat prospektif. Ia menilai Sragen berada di posisi yang strategis karena menjadi tempat transit perjalanan dari berbagai wilayah.

Advertisement

“Tamu yang datang biasanya datang dari luar Sragen, tapi ada juga dari warga lokal. Ketika ada event di Sragen dan sekitarnya, misalnya konser, kamar hotel selalu penuh. Mulai bergeliatnya sektor pariwisata di Sragen juga berpengaruh pada tingkat hunian hotel,” ujarnya, Minggu.

Front One Hotel merupakan satu-satunya hotel berbintang di Sragen. Hotel bintang tiga ini punya 40 kamar. Sri Hartoto mengklaim rata-rata setiap bulan hotelnya menerima sekitar 2.000-an tamu.

Baca Juga: Bisnis Angkutan Umum Sragen, Hidup Segan Mati Tak Mau

Sementara itu, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sragen yang diakses melalui laman bps.sragenkab.go.id, pada 2020 jumlah kunjungan wisatawan di Bumi Sukowati terbanyak berada di Kecamatan Kalijambe. Kecamatan ini kedatangan sebanyak 41.387 wisatawan domestik, dan 155 wisatawan asing sepanjang 2020.

Pada 2021 jumlahnya menurun signifikan menjadi 26.006 wisatawan domestik dan lima wisatawan asing. Di Kecamatan Kalijambe terdapat obyek wisata khusus yakni Kawasan Situs Sangiran.

Kecamatan lain dengan kunjungan wisatawan tertinggi kedua di Sragen adalah Sumberlawang. Pada 2020 terdapat 16.539 wisatawan dosmestik  yang datang. Pada 2021 menurun menjadi 11.487 wisawatan domestik.

Di posisi ketiga ada Kecamatan Sambirejo yang menerima kunjungan 4.859 wisatawan domestik sepanjang 2020 dan 3.820 wisatawan domestik pada 2021.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif