SOLOPOS.COM - Atlet lari asal Bantul, Yogyakarta, Nurshodiq, 32, melewati garis finis di posisi pertama pada lomba lari 7K Boyolali di Alun-alun Kidul, Minggu (3/9/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Pria asal Imogiri, Bantul, DIY, Nurshodiq, 32, berhasil memenangi Lomba Lari 7K yang digelar Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Boyolali, Minggu (3/9/2023) siang.

Nushodiq memenangi kategori umum putra dengan catatan waktu dari start hingga finis selama 21 menit. Ia mengalahkan rekornya sendiri di lomba yang sama yang juga ia menangi pada 2019 lalu di mana ia mencatatkan waktu 21 menit 08 detik.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Jika dihitung dengan rumus kecepatan yakni panjang rute (7 kilometer) dibagi catatan waktu yang ditorehkan, kecepatan berlari pria yang juga seorang atlet lari itu sekitar 5,5 meter per detik.

Padahal, Nurshodiq mengaku tidak banyak mempersiapkan diri karena baru saja mengikuti kejuaraan Marathon di Bali dengan track sepanjang 42 kilometer pada Minggu (27/8/2023) lalu. Dalam kejuaraan maraton nasional itu, Nurshodiq memenangi kategori male atau putra.

“Saya habis ikut lomba maraton di Bali. Jadi kondisinya kurang fit,” kata dia saat diwawancarai Solopos.com seusai Lomba Lari 7K di Boyolali.

Nurshodiq mengatakan perlombaan lari di Boyolali, Minggu, itu menantang karena diselenggarakan pada siang hari yang cukup terik. Biasanya ia mengikuti lomba lari pada pagi hari sehingga ia mengaku kaget dengan situasi yang ada.

Selain itu, ia mengatakan pos minum yang disediakan pada lomba yang berlangsung di tengah cuaca panas itu cukup jauh yaitu di kilometer (KM) 5. “Itu jauh sekali, harusnya ada dua pos minum, misal di KM 3 dan KM 6. Tadi pos minum di KM 5, udah pada habis bensinnya [tenaganya],” kata pria yang mengaku sudah menjadi atlet sejak usia 15 tahun tersebut.

Sementara itu, pemenang kategori umum putri pada Lomba Lari 7K di Boyolali itu juga seorang atlet rekan Nurshodiq bernama Gifty Virgio Reagusta. Gifty yang berusia 21 tahun itu merupakan mahasiswa Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Pos Minum Terlalu Jauh

Atlet muda itu berasal dari Padang, Sumatra Barat dan sering menjuarai lomba lari baik di peringkat I, II, maupun III. “Alhamdulillah, catatan waktu saya 27 menit sekian. Persiapan khusus tidak ada, karena memang saya sudah sekalian mempersiapkan diri untuk lomba Jabar Open 2023,” kata dia.

Lebih lanjut, ia mengusulkan agar persiapan lomba ke depan lebih matang. Gifty menilai pada saat start ada keributan dan waktunya molor. Kemudian, ia juga menyoroti soal pos minum yang sangat jauh dan hanya ada satu lokasi.

Ia mengusulkan minimal ada dua pos, misalnya di KM 2 dan KM 5. “Dengan cuaca yang sangat panas  begini, pelari bisa dibilang dehidrasi,” kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, ada lima peserta yang ambruk di garis start Lomba Lari 7K Boyolali, Minggu siang. Satu orang bahkan terpaksa dibawa ke rumah sakit setelah menjalani pemeriksaan awal oleh tim medis di lokasi.

Kepala Disporapar Boyolali, Budi Prasetyaningsih, mengungkapkan panitia menyiapkan tenaga medis dan tujuh ambulans untuk para peserta. “Persiapan [tim medis] cukup. Ada tujuh ambulans yang siaga. Yang perlu dibawa ke rumah sakit ya dibawa ke rumah sakit,” kata dia.

Lebih lanjut, ia menjelaskan lomba tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia (RI). Ning, sapaan akrabnya, mengatakan ada 3.142 peserta dari Boyolali dan sisanya dari berbagai daerah seperti Yogyakarta, Salatiga, Purbalingga, Semarang, Aceh, Maluku, dan daerah lain.

Ia mengatakan dari jumlah tersebut ada seribuan pelajar yang juga turut berpartisipasi. Hal tersebut untuk mencari bibit-bibit unggul atlet pelari di Boyolali. “Harapan kami, olahraga lari yang murah meriah ini bisa membuat masyarakat Boyolali giat berolahraga,” kata dia.

Hadiah bagi para Juara

Mengutip laman boyolali7k2023.com, rute Lomba Lari 7K Boyolali untuk KM 01 berada di Gelanggang Anuraga, KM 02 Taman Pandan Alas, KM 03 Jalan Merapi atau SMPN 1 Boyolali, KM 04 Jalan Merbabu atau Rumah Dinas Bupati Boyolali, KM 05 Sepanjang Jalan Pisang, dan KM 06 Batas Kota Jalan Raya Boyolali-Solo.

Kategori umum putra terdiri dari profesional, TNI, Polri, PNS, karyawan, dan mahasiswa. Hadiah untuk kategori ini, juara I Rp7 juta, juara II Rp5 juta, juara III Rp3 juta, juara IV Rp1,5 juta, juara V Rp950.000, juara VI Rp900.000.

Kemudian juara VII Rp800.000, juara VIII Rp750.000, juara IX Rp700.000, juara X Rp650.000, juara XI-XV Rp600.000, juara XVI-XX Rp400.000.

Sedangkan hadiah untuk kategori pelajar Boyolali putra baik SMA/SMK/MA/SMP/MTs untuk juara I Rp3 juta, juara II Rp2 juta, juara III Rp1,5 juta, juara IV Rp1 juta, juara V Rp950.000, juara VI Rp900.000. Kemudian juara VII Rp800.000, juara VIII Rp750.000, juara IX Rp700.000, juara X Rp650.000, juara XI-XV Rp400.000, juara XVI-XX Rp300.000.

Untuk kategori putri umum (profesional, TNI, Polri, PNS, karyawati, dan mahasiswi), juara I mendapat hadiah Rp6 juta, juara II Rp4 juta, juara III Rp3 juta, juara IV Rp1,5 juta, juara V Rp950.000, juara VI Rp900.000. Berikutnya juara VII Rp800.000, juara VIII Rp750.000, juara IX Rp700.000, juara X Rp950.000, juara XI-XV Rp600.000, juara XVI-XX Rp400.000.

Sedangkan hadiah untuk kategori pelajar Boyolali putri SMA/SMK/MA/SMP/MTs, yakni juara I Rp3 juta, juara II Rp2 juta, juara III Rp1,5 juta, juara IV Rp1 juta, juara V Rp950.000, juara VI Rp900.000. Kemudian juara VII Rp800.000, juara VIII Rp750.000, juara IX Rp700.000, juara X Rp650.000, juara XI-XV Rp400.000, juara XVI-XX Rp300.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya