Soloraya
Sabtu, 28 Oktober 2023 - 09:57 WIB

Menangis di Depan Megawati, Rudy Tak Masalah Disebut Preman tapi Gembeng

Kurniawan  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo.(Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Momen pertemuan Ketua DPC PDIP Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, di Jakarta pada Kamis (26/10/2023) sore, diwarnai isak tangis.

Rudy, blak-blakan mengaku menangis sesenggukan di hadapan Megawati. Mantan Wali Kota Solo dua periode itu mengaku bisa menangis sesenggukan karena Megawati tidak keberatan dengan hal itu.

Advertisement

“Saya dengan hati menangis di sana. Saya menangis betul, tak polke leh ku nangis. Soalnya saya juga disuruh menangis dulu, baru omongan, biar lancar,” tutur dia, saat diwawancara wartawan di kediamannya di Pucangsawit, Jumat (27/10/2023).

Rudy mengaku tidak masalah bila disebut sebagai politikus mantan preman yang gembeng atau gampang menangis. “Saya di sana juga nangis sesenggukan. Mau dinilai apa pun, potongan preman tapi gembengan, biarin saja. Enggak apa-apa,” urai dia.

Bagi Rudy yang terpenting bisa puas menyampaikan unek-unek dan pemikirannya langsung dan apa adanya kepada Megawati. “Yang penting saya puas untuk menyampaikannya. Ibu juga bilang saya suruh nangis dulu, biar ngomonge jelas,” kata dia.

Advertisement

Ihwal tanggapan Megawati atas laporan yang disampaikan Rudy, menurut dia tidak dipermasalahkan. Sebab Rudy memberikan peryataan untuk menepis isu yang memojokkan Megawati yang dianggap bermain dua kaki.

“Ibu tidak mempermasalah kan saya statemen. Karena saya enggak mau Ibu di-bully terus, dipojokkan terus, disalahkan terus, dikira bermain dua kaki. Ibu tidak ngapa-ngapain saja dinilai salah. Apalagi seperti ini, kian disalahkan,” ujar dia.

Rudy menggarisbawahi pertemuan dengan Megawati atas permintaannya, bukan karena dirinya dipanggil. Dia merasa harus melapor kepada Megawati karena telah memberikan pernyataan ke media, di tengah instruksi untuk tak komentar.

Advertisement

“Bukan ngobrol. Saya laporan karena saya melanggar perintah Ketua Umum. Lantas saya minta waktu ke Bu Mega. Saya tidak berani melanggar aturan beliau. Ketika mendukung Ganjar, tegak lurus melaksanakan keputusan Ketum,” urai dia.

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, Rudy adalah politikus kawakan PDIP Solo yang dikenal sebagai mantan “preman”. Megawati berulangkali menyampaikan hal itu ketika berpidato. Rudy juga dipuji Megawati sebagai kader yang sangat militan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif