SOLOPOS.COM - Jalur Lintas Selatan di kawasan Wonogiri selatan tepatnya Kecamatan Giritontro. (Instagram/@KitaGiritontro)

Solopos.com Stories

Solopos.com, WONOGIRI — Mimpi kalangan milenial Wonogiri agar daerah mereka bisa memiliki kawasan industri besar sepertinya segera terwujud dengan akan berdirinya pabrik semen di wilayah selatan tepatnya di Kecamatan Pracimantoro.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pendirian pabrik semen di lahan seluas 135 hektare itu disebut sedang dalam proses penyusunan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal). Pemkab Wonogiri memang berusaha agar pertumbuhan ekonomi bisa merata di setiap wilayah di Wonogiri.

Pengembangan kawasan industri di sejumlah wilayah Wonogiri dinilai dapat menjadi solusi pemerataan tersebut. Sejumlah peraturan daerah pun digedok untuk memastikan rencana itu dapat terealisasi.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengakui selama ini masih ada ketimpangan pertumbuhan ekonomi antarwilayah di Wonogiri. Akibatnya ada kecamatan Wonogiri memiliki penduduk miskin banyak, sedangkan kecamatan lain memiliki penduduk miskin lebih sedikit.

Menurut Bupati yang akrab disapa Jekek itu, ketimpangan sangat mencolok terjadi antara kecamatan-kecamatan di Wonogiri sisi selatan dengan sisi utara. Pendapatan domestik regional bruto (PDRB) di wilayah Wonogiri selatan yang sejak lama diincar pabrik semen hanya sekitar Rp300 miliar.

Sedangkan PDRB di wilayah Wonogiri utara mencapai sekitar Rp2,4 triliun. Ketiadaan infrastruktur industri dinilai menjadi salah satu penyebab.

“Timpangnya cukup tinggi antara wilayah utara dan selatan Wonogiri. Untuk itu kami punya rencana tata ruang tata wilayah untuk jangka panjang [2020-2040]. Ini untuk memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi bisa merata di semua wilayah,” kata Jekek kepada Solopos.com, Minggu (14/5/2023) .

Rencana Tata Ruang Wilayah

Jekek menjelaskan salah satu upaya Pemkab Wonogiri untuk menyetarakan pertumbuhan ekonomi tersebut dengan mengembangkan kawasan industri besar di selatan Wonogiri. Saat ini pengembangan kawasan itu sudah mulai bergulir.

industri semen wonogiri
Aktivitas masyarakat di kawasan Pracimantoro, Wonogiri, yang diproyeksikan menjadi daerah pengembangan industri besar di Wonogiri. Foto diambil 2022 lalu. (Dok Solopos)

Salah satunya pendirian pabrik semen yang saat ini masih dalam tahap penyusunan amdal. Jekek mengaku tidak hafal nama perusahaan maupun nilai investasi pabrik semen yang akan berdiri di Pracimantoro, Wonogiri, itu. Ia hanya mengatakan Pemkab mendorong para investor menginvestasikan usaha di wilayah selatan tersebut.

“Kalau ini [kawasan industri di selatan], katakanlah 5-10 tahun ke depan sudah bisa terealisasi, potensi ekonominya, PDRB wilayah itu akan naik. Ini akan meratakan pertumbuhan ekonomi. Urgensi pembuatan Perda tentang rencana tata ruang tata wilayah kan bagaimana memberikan pemerataan terhadap pertumbuhan ekonomi,” jelas Jekek.

Menurut dia, kawasan industri besar akan menimbulkan efek domino terhadap suatu wilayah. Misalnya tumbuh usaha mikro kecil di sekitar kawasan tersebut seperti tempat-tempat perbelanjaan, hunian, bahkan wisata. “Saat ada sumber ekonomi skala besar, maka skala kecil akan mengikuti. Itu akan menjadi sebuah rangkaian,” ucap dia.

Jekek menambahkan berdasarkan Perda tentang Rencana Pembangunan Industri Kabupaten (RPIK) 2022-2042, ada 4.833 hektare (ha) lahan di seluruh wilayah Wonogiri yang dialokasikan untuk kawasan industri. Tetapi industri besar hanya boleh didirikan di sembilan kecamatan.

Sembilan kecamatan itu meliputi Selogiri, Wonogiri, Wuryantoro, Eromoko, Pracimantoro, Giritontro, Giriwoyo, Ngadirojo, dan Sidoharjo. Sementara wilayah lain, hanya boleh didirikan industri kecil hingga hingga menengah.

Pemetaan Kawasan Industri Besar Wonogiri

Pracimantoro menjadi wilayah terluas untuk dibangun industri besar, yaitu 1.688 ha, disusul Wonogiri seluas 758 ha, dan Giriwoyo seluas 615 ha. “Pemetaan kawasan industri besar pun tidak dilakukan secara serampangan, melainkan sudah melalui proses panjang dan berbagai pertimbangan. Termasuk tidak mengesampingkan aspek sosial, budaya, dan ekologisnya,” kata Jekek.

bupati wonogiri jekek pabrik semen
Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek. (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Sekretaris Daerah (Sekda) Wonogiri, Haryono, mengatakan penentuan sembilan kecamatan yang direncanakan menjadi kawasan industri besar tersebut bukan tanpa alasan.

Dasar pertimbangannya karena adanya potensi pada masing-masing wilayah yang dapat dikembangkan menjadi industri besar. Potensi itu salah satunya dengan kemudahan infrastruktur pendukung industri.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitan dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Wonogiri, Heru Utomo, menambahkan pengembangan industri besar seperti pabrik semen tidak bisa berhasil jika pemimpin daerah tidak membuka keran investasi bagi para investor.

Apabila rencana tersebut terealisasi, dampak bagi Wonogiri sangat luas, perputaran ekonomi di Wonogiri akan tinggi sebab tenaga kerja yang terserap banyak. “Angka urbanisasi pasti akan turun. Untuk skala industri besar, pasti mereka membutuhkan tenaga kerja sampai ribuan,” kata Heru.

Berdasarkan catatan Solopos.com, upaya mendatangkan investor besar untuk mengolah batu gamping yang melimpah di Wonogiri selatan sebagai bahan semen sebenarnya sudah bergulir sejak lama. Ada PT Ultratech Cement Indonesia yang sempat hendak mendirikan pabrik di Giriwoyo namun kemudian pindah ke wilayah Eromoko.

Perjalanan Investasi Pabrik Semen

Rencana pendirian pabrik di Giriwoyo mendapatkan reaksi penolakan dari warga setempat. Ada pula hambatan berupa rencana detail tata ruang kecamatan (RDTRK) yang saat itu, sekitar 2015, belum selesai disusun sehingga investor harus mencari lokasi lain dan Eromoko menjadi salah satu yang disasar.

Perusahaan lain yang juga disebut-sebut pernah berencana mendirikan pabrik semen di Wonogiri selatan yakni PT Anugrah Andalan Asia. Kemudian pada 2018, muncul informasi ada dua lagi investor yang berencana mendirikan pabrik semen di wilayah Wonogiri selatan.

Dua investor itu berbeda dengan yang disebut sebelumnya PT Ultratech Cement Indonesia dan PT Anugrah Andalan Asia. Dua investor baru pada 2018 itu diinformasikan sudah berkoordinasi dengan PT PLN terkait pengadaan jaringan listrik di kawasan yang akan didirikan pabrik semen di Pracimantoro.

Namun demikian, mengutip bisnis.com, Balai Pengkajian Pengawasan Pengendalian Energi dan Sumber Daya Mineral (BP3ESDM) Wilayah Sewu Lawu Jawa Tengah kala itu belum mendapat informasi apa pun terkait adanya investor yang akan mendirikan pabrik semen di Wonogiri.



“Dua perusahaan [terkait pendirian pabrik semen] yang sejak lama berencana masuk ke Wonogiri saja hingga sekarang belum ada kejelasan,” kata Kepala BP3ESDM Wilayah Sewu Lawu Jawa Tengah kala itu, Suhardi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya