SOLOPOS.COM - Perahu wisata bersandar di dekat Taman Nyi Ageng Rakit Rawa Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten, Rabu (8/3/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Perahu wisata menjadi ikon di kawasan Rawa Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten, selama beberapa tahun terakhir. Selain perahu wisata, wahana lain yang tak kalah menarik di objek wisata itu adalah sensasi naik speed boat.

Perahu wisata dan speed boat itu milik perorangan yang dikelola warga setempat. Perahu wisata itu bisa dijumpai di sekeliling kawasan rawa. Salah satunya di kawasan yang berdekatan dengan Taman Nyi Ageng Rakit.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Di tempat itu, ada sembilan perahu wisata serta satu speed boat yang saban hari bersandar berdekatan dengan taman di sisi timur Rawa Jombor. “Kalau hari libur biasanya ada dua speed boat yang beroperasi,” kata salah satu pengusaha perahu wisata, Harsini, 54, saat ditemui Solopos.com di Taman Nyi Ageng Rakit, Rabu (8/3/2023).

Tarif naik perahu wisata serta speed boat di Rawa Jombor Klaten cukup terjangkau. Untuk menumpang perahu wisata, pengunjung cukup membayar Rp10.000 per orang. Sedangkan tarif speed boat Rp70.000 per orang.

Pengunjung juga bisa menikmati sensasi makan di perahu wisata. Tak hanya menumpang, pengunjung bisa menikmati sajian kuliner di atas perahu tersebut sambil berkeliling rawa.

Para pemilik usaha perahu wisata bekerja sama dengan para pengusaha kuliner di plaza kuliner Taman Nyi Ageng Rakit untuk menyiapkan paket makan di perahu tersebut. Tarifnya bervariasi tergantung menu makanan yang dipesan.

“Pernah ada yang menginginkan kulineran di perahu. Jadi makanannya itu dari Plaza Kuliner kemudian disajikan di perahu. Kalau menginginkan menikmati kuliner sambil naik perahu berjalan ke tengah Rawa Jombor juga bisa,” kata Harsini.

SOP Keselamatan Penumpang

Harsini menjelaskan minat pengunjung untuk naik perahu wisata di Rawa Jombor Klaten lumayan banyak. Saat hari biasa, satu perahu melayani paling sedikit 15 orang dalam sehari. Sedangkan saat ramai, perahu wisata bisa kebanjiran penumpang dan beroperasi hingga tiga sampai empat kali dalam sehari.

Soal kapasitas, Harsini menjelaskan perahu wisata bisa muat maksimal 40 orang. Sementara kapasitas maksimal speed boat empat orang sekali jalan. Selama ini, standard operating procedure (SOP) terkait keselamatan penumpang selalu ditekankan para pengurus paguyuban perahu.

“Harapan kami, wisata-wisata di Rawa Jombor termasuk perahu wisata bisa terus dipromosikan. Belum afdol rasanya ke Rawa Jombor kalau belum naik perahu wisata.”

Ketika jumlah penumpang melebihi kapasitas, perahu maupun speed boat dilarang beroperasi hingga memenuhi ketentuan kapasitas. Selain itu, jaket pelampung juga wajib disediakan para pelaku perahu wisata.

“Harapan kami, wisata-wisata di Rawa Jombor termasuk perahu wisata bisa terus dipromosikan. Belum afdol rasanya ke Rawa Jombor kalau belum naik perahu wisata,” kata Harsini.

Sementara itu, pada Rabu pagi, Polres Klaten menggelar kegiatan bertajuk ikut andil keselamatan berlayar atau Ikan Selayar di Rawa Jombor. Kegiatan Ikan Selayar dipimpin Wakapolres Klaten, Kompol Tri Wakhyuni, dan diikuti personel TNI-Polri, BPBD, para sukarelawan dan pengelola wisata air di Rawa Jombor.

Wakapolres menjelaskan kegiatan itu digelar serentak di seluruh wilayah Jawa Tengah. Hal itu dilakukan lantaran tingginya angka kecelakaan air di wilayah Jateng.

Mitigasi Kecelakaan Air

Berdasarkan data Ditpolairud Polda Jateng, pada 2022 terdapat 186 kejadian kecelakaan air dengan korban meninggal dunia 131 orang, belum ditemukan 30 orang, dan 4 orang luka-luka. Salah satu kejadian yang menonjol yaitu pada 2021 di kawasan Waduk Kedung Ombo (WKO) Boyolali.

Kala itu ada perahu penuh penumpang terbalik mengakibatkan sembilan orang meninggal dunia. “Untuk mencegah kejadian laka di objek wisata perairan, perlu dilakukan langkah-langkah nyata yaitu dengan kegiatan Ikan Selayar yang hari ini dilaksanakan serentak di wilayah Polda Jateng dengan membagikan life jacket,” kata Wakapolres.

Dalam kesempatan tersebut, Wakapolres menyerahkan bantuan 20 life jacket. Sebanyak 15 jaket pelampung itu diserahkan kepada pengelola wisata air dan lima unit diserahkan kepada sukarelawan.

Pembagian life jacket ini untuk menekan angka kecelakaan di wilayah perairan sekaligus untuk mendorong kesadaran masyarakat terkait keselamatan saat beraktivitas di perairan.

Sekretaris BPBD Klaten, Nur Tjahjono Suharto, mengingatkan meski kasus kecelakaan di wisata air wilayah Klaten sangat sedikit, para pelaku usaha wisata air diminta tetap meningkatkan mitigasi.

“Salah satu mitigasi yakni dengan mengenakan pelampung baik yang mengoperasikan maupun pengunjung. Terkait dengan kegiatan dari Polres ini, menjadi hal yang luar biasa karena untuk mencegah terjadi bencana itu menjadi urusan bersama,” kata Nur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya