Solopos.com, KLATEN — Blangkon merupakan tudung kepala bentuknya mirip topi yang dipakai laki-laki dalam tradisi busana adat Jawa. Salah satu sentra blangkon yang terbuat dari kain polos dan bermotif di Klaten berlokasi di Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat.
Dilansir dari laman klatenkab.go.id, Rabu (16/11/2022), Desa Ngerangan berlokasi di lereng pegunungan selatan di Kabupaten Bersinar. Desa ini memilih menghasilkan kerajinan blangkon sebagai produksi khas desa.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Perhatian yang diberikan pemdes setempat juga tak main-main. Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), berupaya aktif mempromosikan blangkon guna memajukan wisata dengan jargon Ngerangan, The Blangkon Village.
Ira Rubiyanti selaku pengelola The Blangkon Village mengatakan BUMDes menginginkan setiap Rukun Tetangga (RT) memiliki satu branding. The Blangkon Village terpilih sebab sudah ada perajinnya.
Ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) juga terlibat dalam pembuatan blangkon. Setiap ada kunjungan, biasanya ibu-ibu PKK juga bertugas mendampingi pengunjung saat melihat blangkon, termasuk proses pembuatan blangkon.
Baca Juga: Tak Hanya Cangkul, Pandai Besi di Jatinom Klaten juga Bisa Bikin PJU Solar Cell
Salah satu pengrajin blangkon warga Desa Ngerangan, Widodo, 53, mengaku menekuni produksi blangkon karena dirinya suka terhadap seni sekaligus ingin melestarikan budaya Jawa.
“Kulo niki tertarik kalih seni, yen didelok-ndelok niku kebanyakan ngeten niki kan jarang tiyang-tiyang sing nekuni, mboten wonten sing nglestarikne [saya tertarik dengan seni, jika diperhatikan usaha seperti ini jarang yang menekuni, tidak ada yang melestarikan],” kata Widodo di rumah produksi blangkon di Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
