SOLOPOS.COM - Kondisi Embung Cerme di Desa Sanggang, Kecamatan Bulu, Sukoharjo, Jumat (17/3/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Desa Sanggang, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo memiliki objek wisata tersembunyi yakni Embung Cerme. Wisata alam tersebut berjarak 16 kilometer dari pusat kota Sukoharjo atau menghabiskan waktu sekitar 25-30 menit menggunakan sepeda motor.

Embung Cerme menyuguhkan pemandangan wisata alam yang tenang dan asri yang dapat ditemukan sekitar dua menit dari Balai Desa Sanggang.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Berdasarkan penelusuran Solopos.com pada Jumat (17/3/2023),  Embung Cerme memiliki luas kurang lebih 20 hektare (ha). Embung ini digunakan untuk pengairan kebun buah warga. Lokasi setempat juga merupakan sentra buah. Sementara di sekeliling Embung Cerme terdapat taman bunga yang juga digunakan untuk berswafoto. Pengunjung didominasi pasangan muda-mudi yang berasal dari warga sekitar.

Warga Desa Sanggang, Nova Endika Ratna Sari, mengatakan rata-rata wisatawan yang datang merupakan pengunjung lokal. Waktu favorit kunjungan adalah sore karena sinar matahari tak lagi terik. Tak sedikit pula yang datang pagi hari.

Pengunjung juga tak harus merogoh kocek terlalu dalam karena harga tiket cukup murah. Harga masuk per orang hanya dibandrol Rp2.000 baik anak-anak maupun dewasa. Sementara harga tarif parkir juga standar yakni Rp2.000/motor dan Rp5.000/mobil.

“Kalau di sini ramainya waktu weekend [akhir pekan]. kalau rata-rata per hari, paling banyak pengunjung anak-anak sekolah di sore hari biasanya per hari 50-60 pengunjung. Kalau untuk weekend bisa 2-3 kali lipatnya,” ujar Nova yang juga Koordinator Seni di Embung Cerme.

Embung Cerme Sanggang Bulu sukoharjo
Kondisi Embung Cerme di Desa Sanggang, Kecamatan Bulu, Sukoharjo, Jumat (17/3/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Meski tak sebanyak warga lokal, ia menyebut wisatawan asal luar kota seperti Semarang, Klaten, dan lainnya juga sering singgah ke Embung Cerme. Hanya kondisi cuaca yang tak menentu terkadang membuat sepi pengunjung.

Tak hanya itu, cuaca terik panas dan hujan deras membuat sebagian fasilitas spot foto harus dicopoti karena telah lapuk.
“Pas waktu dulu spot fotonya masih banyak banget ada hiasan depan semacam gapura dari bambu. Karena panas hujan panas hujan akhirnya lapuk terus dicopoti,” cerita Nova.

Pengelolaan Embung Cerme dilakukan bersama-sama oleh gabungan warga Desa Sanggang dalam BUMDes. Ke depan rencananya embung yang memiliki sembilan gazebo itu akan ditambah kolam renang untuk meningkatkan daya tariknya. Dia berharap ke depan embung tersebut makin ramai dikunjungi sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga.

Sekretaris Desa Sanggang, Joko Santoso, mengatakan Embung Cerme menjadi potensi desa yang diharapkan bisa mengerek pendapatan asli desa yang saat ini masih minim.

Ada Masalah di Pengelolaan

Joko membeberkan Embung Cerme telah dikelola sejak 2011 termasuk dengan agro wisata penanaman buah kelengkeng sejumlah 200 pohon dengan bantuan dari CSR Bank Jateng. Namun, pergantian kepemimpinan mengakibatkan pengelolaan Embung Cerme kocar-kacir karena bantuan sempat terhenti.

“Setelah ada perubahan refocusing anggaran oleh Pemerintah Provinsi Jateng saat itu bantuan dialihkan untuk rehab rumah tak layak huni [RTLH]. Maka pengelolaan Embung Cerme sempat terhenti, baru muncul kembali pada 2019. Kemudian Yayasan Obor Tani mengajak petani Desa Sanggang menghidupkan kembali Embung Cerme dengan menggandeng CSR Pertamina pada 2019 itu,” ujar Joko saat ditemui di Balai Desa.

Embung Cerme Sanggang Bulu sukoharjo
Kondisi Embung Cerme di Desa Sanggang, Kecamatan Bulu, Sukoharjo, Jumat (17/3/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Selain pengelolaan embung saat itu warga desa juga diberikan bantuan dan pendampingan dalam penanaman buah durian dan alpukat. Sampai saat ini pohon-pohon dari CSR Pertamina itu masih terus bertumbuh dan sudah dipanen perdana beberapa pekan lalu. Dengan latar belakang geografis desa yang berupa perbukitan, Joko optimistis perkebunan buah di Desa Sanggang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Kami sedang mencari bantuan sarana produksi [saprodi] pertanian seperti benih, pupuk, dan obat-obatan agar bisa dianggarkan dan meringankan petani. Karena di sini potensi untuk buah-buahan. Jika nanti tertanam di sekitar Embung Cerme pengunjung bisa memetik sendiri sebagai fasilitas wisata. Kami harus mencetak daya wisata Embung Cerme, gazebo sudah ada tinggal memoles lagi ditambah kolam renang, apalagi kalau ada buah langsung petik,” ujar Joko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya