SOLOPOS.COM - Ilustrasi garam (cnn.com)

Solopos.com, WONOGIIRI — Desa Lemahbang, Kecamatan Kismantoro, Kabupaten Wonogiri menjadi salah satu desa yang banyak ditemukan kretin. Fenomena kretin telah menjadi perhatian serius bagi pemerintah setempat.

Solopos.com pernah memberitakan fenomena kretin di Lemahbang, 19 Oktober 2017. Informasi yang dihimpun hingga 2017, penderita kretin di Kismantoro terdapat 144 warga dan 177 penderita gondok. Mayoritas mereka berusia lebih dari 40 tahun, dengan penderita termuda berusia 12 tahun. Hal itu menunjukkan kasus GAKY kali terakhir ditemukan 12 tahun silam.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Saat itu, Bupati Wonogiri, Joko Sutopo alias Jekek, sempat menginformasikan gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) menonjol di Kismantoro. Ratusan warga kecamatan tersebut menderita gondok dan kretin atau kelainan yang dapat menyebabkan keterbelakangan mental dan pertumbuhan anak terhambat.

Bupati Jekek sempat menggandeng pihak ketiga untuk meneliti kandungan air di Kismantoro, beberapa pekan sebelumnya. Hasil penelitian sudah diketahui setelah itu.

“Hasilnya diketahui air di Kismantoro mengikat yodium. Tak heran kalau warga banyak yang kekurangan yodium,” kata Bupati Jekek.

Baca Juga: Rumah Warga Kismantoro Wonogiri Jebol Dihantam Longsor

Berdasar pemetaan tingkat endemisitas pada 2004, wilayah dengan penderita GAKY, yakni gondok dan kretin terdapat di enam kecamatan, seperti Batuwarno, Karangtengah, dan Sidoharjo. Lima tahun sebelum pemetaan, Kismantoro masuk endemis berat.

Sejak 2004, Kismantoro tidak ditemukan kasus baru. Pemetaan 2004 merupakan pemetaan kali terakhir. Sejak saat itu belum ada pemetaan lagi dari Kementerian Kesehatan. Kendati demikian Dinkes tetap melakukan pemetaan garam dan palpasi atau deteksi dini penyakit gondok pada anak tiap tahun.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sempat mendapati sumber air di Kecamatan Kismantoro sama sekali tak mengandung alias nol yodium. Hal inilah yang berakibat pada tingginya kasus GAKY di kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, itu.

Temuan itu didapat dari hasil penelitian sampel yang diambil pada 31 Mei 2018. Guna menangani GAKY, Pemkab Wonogiri berupaya mengambil solusi jangka pendek, menengah, dan panjang.

Baca Juga: Tragis! Wanita Kismantoro Wonogiri Jadi Korban Pembunuhan, Ayahnya Luka Dibacok

Untuk jangka pendeknya, pemerintah membuka layanan operasi gratis bagi. Sedangkan untuk jangka menengah dan panjang dilakukan perbaikan sanitasi sehingga air yang menjadi sumber hidup masyarakat memiliki kandungan yodium yang cukup.

Berdasar penelusuran Solopos.com, pertengahan 2018, salah satu kasus gondok terberat terjadi pada Tarti, 80, warga Dusun Kepuh RT001/ RW001, Desa Plosorejo, Kecamatan Kismantoro, Wonogiri. Akibat penyakit gondok yang diderita sejak muda, keempat anaknya mengalami gangguan kejiwaan.

Kepala Dinkes Wonogiri saat itu masih dijabat Adhi Dharma. Kepala Dinkes Wonogiri sempat mengatakan gondok bukanlah penyakit turunan. Namun ibu hamil yang memiliki penyakit tersebut, anak-anaknya dapat mengalami gangguan jiwa hingga down syndrome akibat kekurangan hormon tiroid.

Kepala Desa (Kades) Lemahbang, Kecamatan Kismantoro, Sugito Najib, mengatakan desanya menjadi salah satu desa yang memiliki angka penderita GAKY terbanyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya