Mengais berkah sehabis salat..

KORAN-Pemulung sedang memungut koran bekas yang dipakai jamaah Salat Id di jalan sekitar Masjid Al Falah Sragen, Selasa (30/8/2011).

Parno, 55, tampak sibuk mengumpulkan kertas-kertas koran yang berhamburan di jalan sekitar Masjid Al Falah Sragen, Selasa (30/8/2011).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Pagi itu, ia bersama sekitar lima pemulung lain berlomba-lomba mengais kertas koran sisa alas salat ied warga, botol bekas minuman, kardus dan lain sebagainya. Dengan bermodal karung seadanya, lelaki asal Sidoharjo ini mengumpulkan pulungannya satu demi satu.

“Lumayan Mas, bisa buat tambahan beli makan. Yang penting halal. Setiap tahun sehabis salat ied, saya memang mulung di sini,” tuturnya.

Bagi lelaki berperawakan kurus ini, perbedaan versi waktu hari raya justru membawa berkah bagi profesinya. Ia bersama pemulung lain jadi memiliki dua kali kesempatan mengais sampah bekas.

“Sekilonya biasa dijual Rp 700, sedikit memang. Tapi besok kan masih ada kesempatan lagi di alun-alun. Mungkin jika dengan besok, saya bisa dapat 20 kiloan,” tuturnya sembari memanggul karung yang sudah penuh berisi barang bekas.

Di hari berbahagia umat Islam itu, tak hanya pemulung yang tersenyum. Sejumlah pengemis pun ikut mengais rezeki dari warga yang mengikuti Salat ied. Warni, 47, seorang pemulung asal Sukoharjo, mengaku sudah mangkal di Masjid Al Falah sejak pukul 06.00 WIB untuk menunggu belas kasihan warga.

“Nyari fitrah untuk mudik Mas. Buat tambahan mudik ke rumah ibu di Sukoharjo,” ujar pengemis yang biasa mengais uang di alun-alun Sragen ini.

Sembari terus melangkah menemui warga lainnya, ia mengaku sudah dapat uang sekitar Rp 10.000 pagi itu. Menurutnya, jumlah itu cukup besar dibanding hari-hari biasa sebelumnya.

“Ya Alhamdulillah. Bisa saya ya cuma ini (ngemis) Mas, tidak punya kemampuan lain. Asal tidak nyolong,” ucap Warni sambil berlalu meninggalkan Espos.

(Chrisna Chanis Cara)