SOLOPOS.COM - Ilustrasi penipuan dengan sasaran perhiasan. (cbc.ca)

Solopos.com, WONOGIRI — Mariyem, warga Desa Pulutan Wetan, Kecamatan Wuryantoro, menjadi korban penipuan, Senin (31/10/2022) pukul 07.30 WIB. Penipu tersebut datang ke rumah Mariyem dengan berpura-pura sebagai anggota polisi sekaligus mengiming-imingi bakal memberika bantuan sosial (bansos).

Sekretaris Desa (Sekdes) Pulutan Wetan, Samin, mengatakan penipu yang mengaku polisi itu berjumlah dua orang. Keduanya berboncengan mengendarai motor Honda Scoopy warna merah-hitam. Penipu itu sukses membawa kabur gelang emas seberat 10 gram dari Mariyem.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Mereka berkata dari pihak kepolisian, mau memberi bantuan senilai Rp10 juta. Bantuan itu diwujudkan dalam bentuk sembako. Jadi tiap bulannya Mariyem diiming-imingi diberi sembako,” jelasnya kepada Solopos.com, Senin.

Menurut keterangan Samin, Mariyem yang berusia sekitar 70 tahun itu diminta ganti pakaian dan melepas gelang emas dari tangannya. Tujuannya agar saat difoto, Mariyem tampak meyakinkan sebagai peserta penerima bantuan.

“Gelangnya ditaruh di lantai. Kemudian Mariyem pergi ke dalam kamarnya untuk ganti baju. Tapi setelah ke luar, gelang dan orang yang mengaku sebagai polisi sudah tidak ada. Saya yang domisilinya satu dusun lalu melaporkan kejadian itu ke Polsek Wuryantoro,” kata Samin.

Baca Juga: Dinilai Ribet! Sopir dan Penumpang Angkuta di Wonogiri Belum Siap Gunakan QRIS

Saat kejadian, Mariyem berada di rumah bersama suaminya, Parino. Tak ada orang lainnya lantaran pasangan suami istri (pasutri) itu memang tak memiliki anak. Penipu mudah melancarkan aksinya karena diduga memanfaatkan kondisi Parino dan Mariyem yang sudah renta.

Kasus yang sudah dilaporkan Sekdes Pulutan Wetan kepada polisi itu hanya berakhir pendataan. Sebab, Mariyem yang menjadi korban penipuan tak ingin membuat laporan resmi kepada polisi.

“Tadi sudah didatangi polisi rumahnya. Tapi cuma sebatas catatan saja karena korban enggak mau membuat laporan resmi ke Polsek,” ujarnya.

Sebelum kejadian yang menimpa Mariyem, diketahui praktik penipuan serupa terjadi di Dusun Godang, Desa Pulutan Wetan.

Baca Juga: Ada Maling Menyaru Petugas Bansos, Dinsos Wonogiri: Pendataan Tak Sampai Rumah

Plt. Kepala Dusun Godang, Wuryanti, mengatakan seorang yang mengaku petugas polisi sempat mendatangi kediaman Larmi, warga dusun setempat.

“Ada tamu langsung masuk ke rumah Larmi. Helmnya tidak dilepas. Tamu itu bilang kalau Larmi mau dapat bantuan. Dia juga mengaku katanya dari kepolisian. Tapi begitu ditanya surat tugasnya, tamu itu langsung kabur,” ujar Wuryanti kepada Solopos.com, Senin.

Percobaan penipuan di Dusun Godang yang terjadi sekitar pukul 06.00 WIB tak berhasil. Namun Wuryanti baru mengetahui bahwa penipu tersebut berpindah tempat ke Dusun Purno Kidul.

“Di Godang dia enggak dapat apa-apa karena memang di setiap pertemuan ibu-ibu saya selalu pesan kalau ada tamu dari petugas bansos saya suruh untuk meminta surat tugas. Selang beberapa menit pergi dari Dusun Godang, penipu itu malah berhasil melakukan aksinya di Dusun Purno Kidul,” imbuhnya.

Baca Juga: Warga Wonogiri Diingatkan Bahaya Pinjol Ilegal, Pastikan Legal & Logis

Menanggapi kejadian di Desa Pulutan Wetan, Kanit Reskrim Polsek Wuryantoro, Iptu Sumardi, mengatakan telah berupaya mengumpulkan data awal melalui proses interogasi.

“Kami sudah datangi rumah korban tadi didampingi tokoh masyarakat setempat. Sudah saya arahkan membuat laporan resmi ke Polsek. Tapi Bu Mariyem tidak bersedia. Katanya mau mengikhlaskannya saja. Saya sudah ngoyak-ngoyak ke Pak Carik [Sekdes], kalau bisa Bu Mariyem membuat laporan. Jadi sementara langkah kami baru mengumpulkan data dan mendatangi rumah korban,” kata Iptu Sumardi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya