SOLOPOS.COM - Warga menunjukkan jenang lemu yang dibagikan gratis pada rangkaian kegiatan jenangan Segaran memperingati malam 1 Sura di Desa Segaran, Kecamatan Delanggu, Klaten, Selasa (18/7/2023) malam. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Warga Desa Segaran, Kecamatan Delanggu, Klaten, memperingati 1 Muharam yang juga dikenal dengan 1 Sura dengan Jenangan Segaran, Selasa (18/7/2023) malam. Sebanyak 21 lapak menyajikan ribuan pincuk jenang lemu yang bisa dimakan warga secara gratis.

Kegiatan itu digelar warga RT 001-002/RW 006, Desa Segaran bersama Bale Agung Bhumi Koripan. Lapak-lapak berjajar di jalan areal persawahan menuju permukiman warga.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Di setiap lapak, ibu-ibu menyajikan jenang lemu hasil olahan masing-masing kelompok. Setiap lapak menyajikan jenang lemu dengan nama-nama yang mengandung doa.

Mulai dari nama Katentreman, Kawilujengan, Bagas Waras, Kesalametan, Kamulyan, Kerukunan, Welas Asih, Gemah Ripah, Kawiryan, Kasembadan, Kanugrahan, dan lain-lain.

Selepas doa, sekitar pukul 20.00 WIB, jenang lemu mulai disuguhkan kepada warga di Segaran, Delanggu, Klaten. Warga yang berdatangan disuguhi jenang lemu bercita rasa gurih secara gratis.

Mereka langsung menikmati jenang di sekitar lokasi dengan duduk pada alas tikar atau di tepian talut jalan yang berbatasan dengan sawah. Kian malam jalan desa tersebut kian dipadati warga yang terus berdatangan.

Kirab Keliling Bawa Oncor

Pusat kegiatan pembagian jenang lemu 1 Sura itu berada di tengah ruas jalan tersebut tepatnya di depan salah satu rumah warga Segaran, Delanggu, Klaten. Alunan gending yang ditabuh kelompok karawitan serta penampilan tari memeriahkan rangkaian kegiatan malam itu.

Sekitar pukul 22.00 WIB, warga bersama tokoh masyarakat kemudian menggelar kirab keliling kampung membawa oncor. Perjalanan iring-iringan kirab itu diiringi tabuhan gong. Sebelumnya atau pada Kamis siang hingga sore, rangkaian kegiatan menyambut malam 1 Sura tersebut diisi dengan pertunjukan reog.

jenang lemu segaran delanggu klaten
Jenang lemu dibagikan gratis kepada warga pada rangkaian kegiatan jenangan Segaran memperingati malam 1 Sura di Desa Segaran, Kecamatan Delanggu, Klaten, Selasa (18/7/2023) malam. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Kepala Desa Segaran, Budi Raharja, menjelaskan kegiatan itu digelar swadaya oleh warga di wilayah dua RT. Jenang dipilih menjadi suguhan pada rangkaian kegiatan tersebut lantaran menjadi makanan yang sudah familier bagi warga.

Lebih dari itu, jenang lemu diharapkan bisa menjadi sajian khas Desa Segaran. “Ciri khas di sini nanti jenang lemu. Akan terus kami kenalkan,” kata Budi saat ditemui Solopos.com di sela kegiatan.

Budi menjelaskan rangkaian kegiatan memperingati malam 1 Sura dengan menyuguhkan ribuan pincuk jenang lemu yang baru kali pertama digelar bakal menjadi agenda rutin di Desa Segaran, Delanggu, Klaten. Tak hanya di tingkat RT maupun RW, kegiatan tersebut ditargetkan bisa menjadi agenda rutin setiap malam 1 Sura di tingkat desa.

Kekayaan Budaya dan Kearifan Lokal

“Harapan kami ini bisa semakin merawat kerukunan warga. Soal membangun semua bisa membangun, tetapi kalau merawat kerukunan itu yang sulit. Selain itu kegiatan ini sekaligus untuk melestarikan budaya,” kata Budi.

Salah satu tokoh masyarakat Segaran, Agung Setiyoko, menjelaskan rangkaian kegiatan jenangan Segaran itu untuk mengenalkan kearifan lokal. Dengan momentum memperingati malam 1 Sura, masyarakat berbagi sekaligus mengajak instropeksi diri serta mengenang kekayaan budaya yang dimiliki.

“Saat ini kekayaan budaya mulai pudar dan menghilang. Harapan kami ini bisa dilahirkan kembali,” kata pria yang akrab disapa Agung Bakar tersebut.

Terkait jenang yang disuguhkan pada kegiatan tersebut, Agung berharap bisa menjadi kenangan bagi setiap orang yang berdatangan. “Sebenarnya ingin mencoba membangkitkan memori kolektif. Ketika ingat jenang lemu, ingat dengan namanya Segaran,” kata Agung.

Salah satu warga, Tiwi, 47, menjelaskan ibu-ibu Segaran, Delanggu, Klaten, dibagi dalam kelompok-kelompok untuk menyuguhkan jenang lemu tersebut. Tiwi bersama tiga ibu lainnya menjadi salah satu kelompok pembuat jenang lemu.

Persiapan sudah dilakukan sejak dua pekan lalu dengan mulai berbelanja aneka bahan untuk membuat jenang lemu. “Beras yang dimasak 3 kg. Ini tadi sangat ramai. Tidak ada satu jam jenang langsung habis,” kata Tiwi.

Tiwi dan ibu-ibu lainnya berharap kegiatan itu bisa digelar secara rutin saban peringatan malam 1 Sura. Dia juga berharap jenang lemu menjadi ciri khas kuliner dari Segaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya