SOLOPOS.COM - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Klaten menggelar sosialisasi pencegahan HIV/AIDS dan kewaspadaan LGBT di Pendapa Pemkab Klaten, Rabu (23/8/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Klaten mendeteksi ada enam akun media sosial (medsos) terdiri atas grup Facebook serta Whatsapp (WA) yang mengarah ke aktivitas atau gerakan lesbian, gay, biseksual, dan transgender atau LGBT.

Aktivitas akun medsos tersebut dinilai perlu diwaspadai. Sekretaris KPA Klaten, Ronny Roekmito, mengatakan akun medsos itu ditemukan sekitar sebulan lalu. Ia tak menyebutkan secara pasti nama-nama akun itu.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Menurutnya, nama grup FB itu beragam dan ada yang menggunakan nama wilayah pinggiran Klaten. Masing-masing grup memiliki ratusan hingga ribuan pengikut. Selain akun FB, KPA mendeteksi ada aplikasi kencan sesama jenis.

“Kami juga terkejut jumlah anggotanya semakin hari semakin banyak. Kami sedang mempelajari kenapa banyak yang berminat masuk grup tersebut. Motivasinya apa,” kata Ronny saat ditemui Solopos.com seusai sosialisasi HIV dan kewaspadaan LGBT kepada guru BK SMP/MTs se-Kabupaten Klaten, Rabu (23/8/2023).

Aktivitas grup medsos yang mengarah ke gerakan LGBT di Klaten itu dinilai perlu diwaspadai lantaran bisa menjadi pintu masuk perilaku seks menyimpang seperti lelaki seks dengan lelaki (LSL).

Padahal, kelompok LSL sangat berisiko tertular HIV/AIDS. Temuan kasus HIV berdasarkan faktor risiko LSL di Klaten saat ini mencapai 143 kasus atau mengalami kenaikan 100 persen sejak pertama kali kasus HIV/AIDS ditemukan di Klaten pada 2007.

Peningkatan kasus HIV/AIDS dari faktor risiko LSL meningkat terutama pada masa pandemi Covid-19. Mirisnya, temuan kasus HIV dari faktor risiko LSL justru banyak pada kelompok usia produktif terutama usia remaja.

Peningkatan kasus LSL bisa menjadi indikasi semakin menguatnya LGBT. “Embrionya di situ. Jadi peningkatan LSL menjadi indikasi peningkatan LGBT. Peningkatan kasus HIV dari LSL itu saat pandemi kemarin. Hampir semua daerah, saat pandemi kasus dari LSL naik semua,” kata Ronny.

Pengawasan Orang Tua terhadap Anak

Ronny menjelaskan indikasi menguatnya gerakan LGBT seperti tampak pada akun medsos yang diawasi KPA Klaten terjadi di berbagai daerah bahkan negara. LGBT, jelas Ronny, bukan sekadar penyimpangan perilaku seksual tetapi juga mencari legalitas. Saat ini, di sejumlah negara pernikahan sesama jenis sudah dilegalkan.

“Salah satu cara untuk memperoleh legalitas adalah dari sisi jumlah. Semakin banyak jumlah anggotanya, mereka bisa semakin mendesak pemerintah untuk melegalkan,” kata dia.

Ronny mengimbau orang tua lebih mengawasi anak-anak mereka mulai dari pengawasan penggunaan media sosial hingga lingkungan pergaulan.

“Pengawasan aktivitas ponsel anak itu penting. Beberapa kali yang sudah kami temui, mereka memiliki aplikasi itu [aplikasi maupun grup medsos yang mengarah pada LGBT]. Pintu masuknya di sana,” jelas dia.

Untuk mencegah kasus HIV/AIDS terutama pada kelompok remaja, KPA belakangan gencar melakukan sosialisasi yang menyasar ke orang tua hingga sekolah. Termasuk sosialisasi kepada para guru Bimbingan Konseling (BK) SMP/MTS di Klaten di Pendapa Pemkab Klaten, Rabu.

“Kami sangat berharap guru BK bisa memberi tahu kepada siswa mereka dengan membekali pengetahuan tentang bahaya HIV/AIDS maupun LGBT. Sehingga bisa ikut berperan untuk menanggulangi,” jelas dia.

Sosialisasi kepada ratusan guru BK SMP/MTS itu mendatangkan narasumber dari Dinas Pendidikan (Disdik) serta Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD Bagas Waras Klaten, Dian Mutiara.

Dia  membenarkan temuan kasus HIV/AIDS untuk usia remaja belakangan semakin meningkat. Dian mengimbau para remaja didampingi dengan baik agar tak terjerumus pada perilaku seksual yang berisiko tertular HIV.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya