SOLOPOS.COM - Rumah sakit (RS) Mata Solo memberikan layanan pengobatan untuk katarak dengan memanfaatkan peralatan dan teknologi canggih. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Ada berbagai jenis lensa yang dapat digunakan dalam mengatasi mata katarak. Salah satunya adalah dengan lensa multifokal. Namun apakah benar lensa multifokal merupakan lensa terbaik untuk semua penderita katarak?

Penyakit katarak merupakan salah satu penyebab kebutaan terbanyak di Indonesia. Berdasarkan hasil survei Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) oleh Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) dan Balitbangkes di 15 provinsi di Indonesia pada 2019, menyebutkan 3% dari penduduk berusia 50 tahun mengalami kebutaan. Dari jumlah tersebut 81,2% di antaranya menjadi buta karena penyakit katarak. Hal tersebut tentu menjadi perhatian Kementerian Kesehatan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Di era modern seperti saat ini, teknologi pengobatan katarak sudah semakin canggih. Dengan teknologi yang sudah canggih tersebut, operasi katarak pada umumnya berhasil dan jarang menimbulkan komplikasi. Bahkan operasi katarak bisa memberi nilai lebih, yakni bisa sekaligus mengatasi masalah mata pasien dengan menggunakan lensa yang sesuai.

Dokter spesialis mata Rumah Sakit (RS) Mata Solo, dr. Rinanto Prabowo, M. Sc., Sp. M(K), atau yang akrab disapa dr. Bobby, mengatakan operasi katarak, pada intinya adalah upaya mengganti lensa mata yang keruh dengan lensa yang jernih. Untuk lensa pengganti tersebut memiliki beragam jenis. Ada jenis monofokal, multifokal dan sebagainya.

Dr. Bobby menjelaskan lensa monofokal merupakan lensa yang umum digunakan dan hanya memiliki satu fokus saja. Sedangkan lensa multifokal merupakan lensa yang memiliki multi fokus, baik pada jarak dekat, sedang maupun jauh. Namun lensa multifokal memiliki harga yang lebih mahal dibanding lensa monofokal. Biaya operasi dengan lensa multifokal bisa dua hingga tiga kali lipat lebih mahal dari operasi katarak dengan lensa monofokal.

Baca Juga: Ada Keluhan Mata, Rumah Sakit Mata Solo Siap Layani Kapan Pun

Meski harga lensa multifokal lebih mahal dibandingkan lensa lainnya, namun menurutnya penggunaan lensa tetap harus memperhatikan kondisi pasien. Meski lensa monofokal memiliki harga lebih terjangkau, bukan berarti hasilnya tidak bagus. “[Kalau ada yang bilang] setelah operasi katarak, kondisi mata akan biasa saja, tidak ada perubahan itu juga tidak tepat. Sebab ketika lensa keruh itu telah diganti dengan lensa yang jernih, meski lensa biasa, akan ada dampak yang besar,” kata dr. Bobby.

Menurut dr. Bobby, penggunaan lensa monofokal tetap akan memunculkan hasil yang menyenangkan untuk pasien. Bahkan disebutkan, saat ini jumlah pasien yang melakukan operasi katarak dengan lensa tersebut cukup banyak. Diketahui, pada mata katarak tidak bisa melihat dengan jelas untuk semua jarak. Baik jarak dekat, sedang, jauh, semuanya tidak jelas, buram, serta kecokelatan. Jadi pandangannya seperti terhalang sesuatu.

“Ibarat kita melihat pemandangan dari jendela, tapi kaca jendelanya buram terkena lumpur, katarak itu seperti itu. Kemudian dioperasi katarak, diganti lensa yang jernih. Tentu pandangannya akan lebih jelas. Operasi katarak tersebut juga mengoreksi gangguan mata yang dialami pasien tersebut. Misalnya pasien sebelumnya ada mata minus, maka setelah operasi katarak, minusnya hilang. Tapi kalau pasien silinder tetap silinder,” kata dr. Bobby.

Baca Juga: Jangan Dilewatkan, RS Mata Solo Buka Pemeriksaaan Mata Gratis CFD 

Rumah sakit (RS) Mata Solo memberikan layanan pengobatan untuk katarak dengan memanfaatkan peralatan dan teknologi canggih. (Istimewa)
Rumah sakit (RS) Mata Solo memberikan layanan pengobatan untuk katarak dengan memanfaatkan peralatan dan teknologi canggih. (Istimewa)

Menurutnya, karena karakter dari lensa monofokal hanya memiliki satu fokus, yang biasanya hanya fokus pada jarak jauh, maka untuk membantu pasien dalam menjangkau pandangan jarak dekat, tetap diperlukan kacamata baca.

Perbedaan dengan lensa multifokal yang bisa memiliki multi fokus, setelah operasi, pasien bisa melihat di semua jarak tanpa perlu kacamata lagi, baik di jarak 40 cm, 60 cm, 80 cm dan seterusnya. Dengan lensa multifokal bisa bebas kacamata dan bisa melihat jelas di usia 60-70 tahun. Dikatakan, saat ini lensa multifokal tersebut juga sudah tersedia di RS Mata Solo.

Namun begitu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika pasien menginginkan operasi katarak dengan lensa multifokal. Menurut dr. Bobby, sangat disarankan ketika akan melakukan operasi katarak, pasien melakukan konsultasi dengan dokter mata. Hal itu diperlukan untuk mengetahui tindakan atau jenis lensa yang paling tepat untuk dirinya.

“Kalau saya menyarankan untuk operasi katarak dengan lensa multifokal itu harus di atas usia 40 tahun. Alasannya, usia di bawah 40 tahun, bisa meningkatkan risiko ablasio retina atau lepasnya retina mata. Jadi saya tidak menyarankan operasi di bawah 40 tahun,” kata dr. Bobby.
Kedua, ada syarat untuk penggunaan lensa multifokal, yakni yang bersangkutan harus mampu beradaptasi dengan baik untuk alasan kenyamanan. Dr. Bobby mengatakan lensa multifokal dengan multi fokus tersebut memiliki lingkaran-lingkaran fokus. Dengan begitu perlu adanya neuro-adaptation atau adaptasi.

Baca Juga: Tingkatkan Layanan, akan Ada yang Baru di RS Mata Solo Hlo 

“Untuk itu tidak semua pasien akan saya sarankan dengan lensa multifokal. Pasien yang kepingin pun belum tentu kami setujui untuk melakukan operasi ini. Sekarang misalnya pasien itu ingin dan mampu, lalu ketika cek ternyata ada problem-problem, misalnya ada ketidaksempurnaan di matanya yang membuat akan bermasalah ketika kami pasang lensa multifokal, salah satunya mungkin akan sulit beradaptasi. Jadi ada parameter-parameternya,” jelas dr. Bobby.

Meski begitu, tetap ada solusi-solusi lain yang dapat dikerjakan untuk memenuhi kebutuhan pasien yang mungkin tidak ingin menggunakan monofokal namun juga tidak sesuai jika menggunakan multifokal. “Ada banyak jenis lensa. Ada yang namanya lensa extended depth-of-field, dengan kedalaman pengelihatannya yang ditambah.

Dengan harga lensanya yang jauh lebih murah dari multifokal. Harganya mendekati monofokal, tapi punya kemampuan melihat jarak menengah sampai jarak jauh. Bedanya lagi, jenis lensa ini tidak berfokus-fokus, jadi pandangannya seperti pada lensa monofokal, tapi dengan kedalaman pengelihatannya yang lebih baik,” jelas dr. Bobby. Selain itu ada lagi jenis-jenis lensa yang bisa digunakan sesuai kebutuhan pasien.

“Saya sering bilang ke pasien bahwa yang terbaik itu belum tentu yang termahal. Semuanya akan disesuaikan dengan pasien,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya