Soloraya
Senin, 5 Maret 2012 - 21:19 WIB

MENGATASI SEDIMENTASI WGM: Sudetan Sungai Hanya Mengalihkan Persoalan

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - LIHAT GAMBAR-Pimpinan Dewan (Pimwan) Wonogiri kanan ke kiri, Tinggeng, H Hamid Noor Yasin, Wawan Setya Nugraha, Radjiman melihat gambar sudetan sungai dari WGM disaksikan pelaksana proyek dari PT Adhi Karya, Surabaya, Hendra (kiri), Senin (5/3/2012).(Espos/Trianto Hery Suryono)

LIHAT GAMBAR-Pimpinan Dewan (Pimwan) Wonogiri kanan ke kiri, Tinggeng, H Hamid Noor Yasin, Wawan Setya Nugraha, Radjiman melihat gambar sudetan sungai dari WGM disaksikan pelaksana proyek dari PT Adhi Karya, Surabaya, Hendra (kiri), Senin (5/3/2012).(Espos/Trianto Hery Suryono)

WONOGIRI–Pimpinan Dewan (Pimwan) Wonogiri menggelar inspeksi mendadak (Sidak) ke lokasi pembangunan sudetan aliran air dari Waduk Gajah Mungkur, Senin (5/3/2012). Sidak dimaksudkan agar wakil rakyat tersebut mengetahui secara persis fungsi sudetan sehingga bisa menjelaskan kepada masyarakat yang diwakili.

Advertisement

Aliran air dari sudetan tersebut akan mengarah langsung ke aliran Sungai Bengawan Solo atau di bawah spillway pintu air WGM. Pimwan menilai pembangunan sudetan itu hanya mengalihkan permasalahan bukan menyelesaikan masalah. Pernyataan itu mengemuka saat Pimwan berbincang-bincang dengan pelaksana proyek, Hendra di kantornya, Senin.

Pimwan yang menggelar Sidak terdiri atas Ketua DPRD Wonogiri, Wawan Setya Nugraha didampingi tiga wakil ketua, seperti Radjiman, H Hamid Noor Yasin dan Tinggeng. Pelaksana proyek, Hendra di hadapan Pimwan menyatakan, fungsi sudetan untuk menguras sedimentasi WGM. “Air dari sudetan tak setiap hari dibuka. Di ujung sudetan juga dibangun pintu pengatur pembuangan air.”

Hendra menjelaskan, volume sudetan sepanjang 900 meter dengan lebar sekitar 16 meter. “Akan dibangun dua pintu air dengan lebar masing-masing 7,5 meter. Proyek ini akan berlangsung selama 22 bulan. Saat ini baru dilakukan pekerjaan clearing.”

Advertisement

Ketua DPRD Wonogiri, Wawan Setya Nugraha menjelaskan, pihaknya menggelar Sidak karena sebagian warga Wonogiri khawatir terjadi banjir di wilayah Wonogiri Kota. Menurutnya, saat ini curah hujan tinggi dibarengi dengan pembukaan pintu WGM maka sebagian daerah bantaran Sungai Bengawan Solo, seperti di Lingkungan Sukorejo, Kelurahan Giritirto, Kedungringin, Kajen dan Salak, ketiganya masuk Kelurahan Giripurwo air akan menggenangi rumah penduduk.

“Mohon dampak sosial masyarakat juga dipikirkan. Selain itu sebelum pembangunan dikerjakan hendaknya ada koordinasi dengan Pemkab dan semua stakeholder. Jangan mengabaikan wilayah karena apabila muncul persoalan yang menjadi tumpuan adalah Bupati dan anggota Dewan Wonogiri,” ujar Wawan.

Ditambahkan oleh H Hamid Noor Yasin, pembuatan sudetan hanya mengalihkan persoalan baru di hilir Sungai Bengawan Solo. “Pembangunan sudetan hanya mengalihkan persoalan. Siapa yang bertanggungjawab terhadap pendangkalan aliran Sungai Bengawan Solo.”

Advertisement

Hal senada dikemukakan Tinggeng. Menurutnya, apabila sudetan berfungsi menggelontorkan sedimentasi WGM maka akan terjadi pendangkalan sungai. “Persoalan sedimentasi WGM terselesaikan tetapi beralih pada dangkalnya aliran Sungai Bengawan Solo.”

Petuga Perum Jasa Tirta (PJT) I Bengawan Solo di Wonogiri, Djuchaf mengelak pihaknya yang memiliki proyek tersebut. “Perum Jasa Tirta hanya mengelola waduk dan green belt. Kami tak tahu akan dibangun sudetan untuk mengatasi sedimentasi WGM,” ujarnya di hadapan Pimwan.mengenakan persyaratan itu Agus pun tak mampu menjawab.

(Trianto Hery Suryono/JIBI/SOLOPOS)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif