Soloraya
Minggu, 2 April 2023 - 11:06 WIB

Mengenal Donwori, Paguyuban Ojol Wonogiri di Tanah Rantau Jabodetabek

Muhammad Diky Praditia  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota Driver Online Wonogiri (Donwori) saat menggelar kopdar. (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI — Orang Wonogiri kerap dikenal sebagai perantau atau kaum boro. Mereka merantau ke wilayah-wilayah di Indonesia dengan tujuan meningkatkan ekonomi sehingga mendapatkan penghidupan layak.

Tidak jarang para perantau itu berkomunitas atau membentuk paguyuban antarperantau dari Wonogiri. Pembentukan paguyuban didasari atas kesamaan suatu hal, misalnya kesamaan profesi. Salah satu paguyuban asal Wonogiri berdasarkan kesamaan profesi yaitu Donwori atau Driver Online Wonogiri.

Advertisement

Sekretaris pusat Donwori, Eddy Prayitno, kepada Solopos.com, Minggu (2/4/2023), mengatakan Donwori merupakan paguyuban perantau dari Wonogiri yang berprofesi sebagai pengendara atau pengemudi ojek daring.

Pembentukan paguyuban ini bertujuan mewadahi para driver online Wonogiri di Jabodetabek dari berbagai aplikator untuk bersosial dan membangun rasa kekeluargaan.

Advertisement

Pembentukan paguyuban ini bertujuan mewadahi para driver online Wonogiri di Jabodetabek dari berbagai aplikator untuk bersosial dan membangun rasa kekeluargaan.

“Wadah sosial ini terbentuk dari rasa kebersamaan dan kekeluargaan kami sebagai driver online dari Wonogiri. Dengan paguyuban ini kami ingin membangun solidaritas antarperantau dari Wonogiri yang berprofesi sebagai driver online,” kata Eddy.

Eddy menjelaskan awal terbentuknya komunitas ini sekitar 2017 lalu. Kala itu beberapa orang Wonogiri yang bekerja sebagai ojek online atau ojol saling bertemu, berkumpul, dan bekeluh kesah. Dari pertemuan-pertemuan itu muncul ide untuk membentuk paguyuban ini.

Advertisement

Sehingga melalui diskusi dan musyawarah, nama itu diganti menjadi Donwori. Nama tersebut dipilih selain mudah diingat, familiar, tapi juga unik sekaligus mewakili pekerjaan mereka sebagai ojol.

Perubahan itu sama sekali tidak mengubah tujuan pembentukan komunitas ini. Pembentukan Donwori disusul dengan pencetusan semboyan Sedulur Tunggal Leluhur atau saudara satu nenek moyang. Yang berarti antaranggota paguyuban itu saling bersaudara.

“Untuk memudahkan berkomunikasi, kami menggunakan grup WhatsApp. Di situ kamu saling mendukung, berbagi informasi, dan koordinasi,” ujar dia.

Advertisement

Pada awal berdiri, Donwori hanya beranggotakan segelintir orang. Lambat laut anggota Donwori bertambah.

Sekarang anggota paguyuban ini tercatat sejumlah 300-an orang yang tersebar di Jabodetabek. Tiap-tiap kota memiliki koordinator wilayah.

Mereka rutin kopi darat atau kopdar setiap tiga bulan sekali. Dalam pertemuan itu, mereka mengadakan diskusi seputar perkembangan Donwori, berbagai informasi, berkeluh kesah, dan silaturahmi antaranggota.

Advertisement

“Tidak hanya ojol yang pakai sepeda motor, tapi juga ojek online mobil. Kami terbuka,” ucap Eddy.

Pada Lebaran 2023 ini, lanjut Eddy, mayoritas anggota Donwori mudik ke Wonogiri. Banyak di antara mereka yang mudik menggunakan transportasi umum bus. Tidak jarang pula dari mereka yang mengikuti program mudik gratis yang diselenggarakan berbagai instansi baik pemerintah maupun swasta.

“Salah fungsinya ya seperti ini, kami jadi mudah koordinasi, saling berbagi informasi soal program mudik gratis. Dan ini cukup membantu bagi kami,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif