SOLOPOS.COM - Kafe nDokteran di area RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Warga Kabupaten Sragen tak asing dengan nama dr. Soehadi Prijonegoro karena menjadi nama RSUD terbesar di Sragen. Namun, mungkin banyak yang tak mengenal siapa itu Soehadi Prijonegoro dan apa kiprahnya sehingga layak dijadikan nama RS pelat merah di Bumi Sukowati.

RSUD dr. Soehadi Prijonegoro berada di tepi Jl. Raya Sukowati, tepatnya di Kelurahan Nglorog Sragen. RSUD dr. Soehadi Prijonegoro didirikan pada 1957. Namun, nama dr. Soehadi Prijonegoro baru disematkan pada 2012.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Lalu, siapa itu Soehadi Prijonegoro? Dia adalah anak dari lurah Keraton Solo yang merupakan perintis layanan kesehatan masyarakat.

Mengutip artikel dari laman sisca.sragenkab.go.id yang ditulis oleh Johny Adhi Aryawan, Senin (11/9/2023), Soehadi merupakan tokoh penting dalam pengembangan pelayanan kesehatan umum di Sragen. Soehadi Prijonegoro lahir di Solo pada 29 September 1906. Ayahnya, Prijo Pramuka, adalah Lurah Keraton Solo.

Setelah menyelesaikan studi kedokterannya di Netherland Indische Artsen School (NIAS), sekarang Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga) Surabaya, Soehadi mengabdi di Keraton Kasunanan Surakarta. Ia diberi tugas khusus untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi Raja dan keluarganya. Soehadi pun dianugerahi nama Raden Tumenggung Gito Husodo.

Pada awal tahun 1930-an, Bupati Panji Soemonagoro ingin meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah Sragen. Maka pada 1933 Soehadi Prijonegoro dikirim di sebuah rumah sakit kecil di pusat kota Sragen. Lokasi rumah sakit tersebut saat ini difungsikan sebagai kompleks asrama Komando Daerah Militer (Kodim)/0725 Sragen yang terletak di seberang pasar kota.

Berjalannya waktu dan dukungan berbagai pihak Soehadi diberi tanggung jawab untuk memimpin pengembangan rumah sakit umum yang lebih besar dan lengkap. Sebidang tanah milik pemerintah yang cukup besar di kawasan Nglorog dialokasikan untuk pembangunan rumah sakit baru. Lokasinya saat ini berada di pinggir jalan utama Jl. Raya Sukowati.

Akhirnya sebuah kompleks rumah sakit umum berhasil diwujudkan pada pada 1957. Kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit ini terus ditingkatkan dan diperbaharui.

Soehadi Dimakamkan di eks Keraton Kartasura

Soehadi purnatugas pada 1966 dan menikmati masa tuanya di Kota Sragen bersama istrinya, Sunarti, beserta empat anaknya. Soehadi meninggal dunia pada 1 September 1991 dan dimakamkan di area kompleks benteng eks Keraton Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.

Pada 17 Agustus 2012, Bupati Sragen Agus Fatchur Rahman mengabadikan nama Soehadi sebagai nama RSUD. Jadilah RSUD Kabupaten Sragen berganti nama menjadi RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.Peresmian nama baru tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti pada peletakan batu pertama pembangunan gedung baru pada tahun 2012. Keputusan perubahan nama tersebut tercantum dalam Peraturan Bupati Sragen No. 38 Tahun 2012.

Selain itu, rumah dinas yang pernah ditempati dr. Soehadi Prijonagoro yang terletak di halaman depan RSUD Soehadi Prijonagoro tersebut telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya oleh Pemerintah Kabupaten Sragen. Keputusan ini ditandatangani Bupati Sragen Kusdinar Yuni Untung Sukowati pada 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya