SOLOPOS.COM - Pemain sepakbola U-17 Ekuador melihat  Al-Qur’an terbesar di dunia koleksi Masjid Sheikh Zayed di Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Rabu (21/11/2023). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO– Timnas Ekuador melakukan wisata religi sebelum pulang ke negara asal dari Kota Solo, Selasa (21/11/2023). Mereka memilih berkunjung ke Masjid Sheikh Zayed meskipun mayoritas pemain merupakan nonmuslim.

Rombongan Ekuador tiba di Masjid Raya Sheikh Zayed sekitar pukul 15.50 WIB. Kedatangan tim ekuador disambut oleh Direktur Operasional Masjid Sheikh Zayed Munajat.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Munajat mengenalkan Islam, budaya Islam, dan visi Masjid Sheikh Zayed kepada official serta pemain Piala Dunia U-17 2023 dari Ekuador. Masjid itu merupakan hibah dari Presiden Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) untuk Presiden Jokowi.

MBZ merupakan saudara Sheikh Mansour bin Zayed al-Nahyan. Sheikh Mansour dikenal sebagai pemilik Manchester City. Penjelasan itu mudah dimengerti para pemain Ekuador.

Selanjutnya Munajat mengajak tim Ekuador berkeliling ke sejumlah area, antara lain tempat wudu dan menunjukkan Al-Qur’an terbesar di dunia koleksi Masjid Sheikh Zayed.

Al-Qur’an dengan berat 501 kilogram itu merupakan pemberian Universitas Sains Al-Qur’an (Unsiq) kepada Presiden Jokowi. Presiden Jokowi menyerahkan Al-Qur’an kepada Masjid Sheikh Zayed.

Kemudian Munajat mengajak tim Ekuador memasuki area Main Prayer Masjid Raya Sheikh Zayed. Kondisi ruangan itu sepi setelah salat Asar berjemaah rampung. Tim Ekuador berfoto di ruang tersebut.

Ada momen unik ketika sejumlah pemain Ekuador melihat tasbih. Munajat mempersilakan para pemain membawa pulang tasbih. Tasbih itu merupakan pemberian jemaah. Jemaah biasanya meninggalkan tasbih supaya bermanfaat.

Pelatih Ekuador U-17, Diego Martinez, menjelaskan baru kali pertama berkunjung ke Masjid Sheikh Zayed. Dia kagum dengan bangunan masjid.

“Sangat bagus, sangat indah. Saya baru pertama berkunjung ke masjid ini. Pemandangan sangat indah,” jelasnya.

Diego menjelaskan belum ada tempat lain di Kota Solo yang dikunjungi timnya. Maklum, Timnas Ekuador memiliki jadwal padat untuk latihan dan bertanding pada ajang Piala Dunia U-17 2023.

“Kami memiliki banyak pertandingan dan harus berlatih sehingga tidak punya banyak waktu untuk berwisata karena ini kegiatan sepakbola jadi baru bisa melakukan jalan-jalan sekarang dan kami sangat senang,” ungkapnya.

Menurut dia, Kota Solo merupakan tempat yang indah dengan warga yang baik dan ramah. Timnya senang bisa bertanding di Kota Solo. Makanan yang disajikan juga cocok dengan lidahnya.

Sementara itu, Munajat menjelaskan Ekuador merupakan tim pertama peserta Piala Dunia U-17 2023 yang berkunjung ke Masjid Sheikh Zayed. Mereka tertarik berkunjung setelah mendapatkan sejumlah informasi hasil pencarian dari Google.

“Pemainnya setelah melihat Google tertarik, ada yang berbeda dengan mereka katanya tertarik ke sini, lalu mengontak kami,” ujar dia.

Sedianya pengurus Masjid Sheikh Zayed akan memberikan jamuan makan kepada para pemain Ekuador, namun rencana itu dibatalkan. Menurut Munajat, kemungkinan para pemain tidak boleh makan sembarangan.

Munajat menjelaskan Masjid Sheikh Zayed tersedia banyak tasbih dari para jemaah. Sejumlah pemain diizinkan membawa pulang tasbih tersebut. “Mereka antusias, saya berharap lewat tasbih mereka mengenal Islam,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya