Soloraya
Selasa, 9 Januari 2024 - 09:01 WIB

Mengenal Masdon Art Center, Pusat Kegiatan dan Pendidikan Seni di Solo

Dhima Wahyu Sejati  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pentas Wasiat Diponegoro di Masdon Art Center Kemlayan, Sabtu (6/1/2024). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO—Masdon Art Center menjadi basis kegiatan dan pendidikan seni di Kota Solo sejak 2000 seperti workshop tari, mural dan lainnya.

Pendiri Masdon Art Center, Sardono W Kusumo, mengatakan Masdon Art Center difungsikan untuk ruang perkuliahan mahasiswa pascasarjana di Institut Seni Indonesia (ISI) Solo dan mahasiswa sarjana dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ).

Advertisement

Dia mengatakan sudah banyak kegiatan pementasan di Masdon Art Center. Hal yang membuat Masdon Art Center menjadi salah satu tempat kegiatan pementasan seni yang dikelola dengan profesional.

Kegiatan seni di situ, kemudian menarik perhatian dunia internasional. Kawan-kawan seniman Asia, Eropa serta Amerika datang untuk membuat workshop

“Karena dihasilkan dari proses penciptaan dengan berbasis riset, eksperimentasi, dan kolaborasi antarbidang seni,” kata dia dalam keterangan tertulis, dikutip Solopos.com, Senin (8/1/2024).

Advertisement

Sejak  2000 sampai 2020 tercatat 30 doktor penciptaan seni dan 80 orang mahasiswa magister penciptaan seni mendapatkan manfaat dari keberadaan ruang Masdon Art Center. Mereka menjadikan tempat itu sebagai tempat penelitian.

Keberadaan Masdon Art Center sebagai ruang pendidikan, pelatihan dan penelitian dalam penciptaan seni, kehadirannya diperlukan di dalam proses penciptaan produk-produk industri kreatif.

Diolah dari berbagai sumber, Sardono W Kusumo merupakan seorang tokoh tari dari daerah Jawa Tengah yang menciptakan berbagai karya seni tari kontemporer Indonesia. 

Advertisement

Pria kelahiran Solo 6 Maret 1945 ini telah menghasilkan banyak karya seni seperti Samgita Pancasona (1968), Yellow Submarine (1977), dan Tari Cak Rina (1976). Sardono juga pernah membintangi beberapa judul film Indonesia. 

Sardono juga menjadi seniman yang berjasa memodernkan tari-tari tradisi dan berhasil mengenalkannya ke dunia internasional melalui pendekatan kontemporer. Pada 2004, Sardono W. Kusumo diangkat sebagai rektor Institut Kesenian Jakarta (IKJ) untuk masa jabatan 2004-2008.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif