SOLOPOS.COM - Warga desa membersihkan di salah satu sendang Petirtaan Cabean Kunti, Selasa (11/10/2022). Tradisi ini digelar setiap selapan atau 35 hari sekali dan jatuh tiap Selasa Kliwon. (Istimewa/Pemdes Cabean Kunti)

Solopos.com, BOYOLALI — Situs petirtaan Cabean Kunti yang berlokasi di Dukuh Cabean, Desa Cabean Kunti, Kecamatan Cepogo, Boyolali, memiliki tujuh sumber mata air sehingga dikenal dengan sebutan Sendang Pitu. Masing-masing sendang memiliki nama dengan makna yang menggambarkan alur kehidupan manusia.

Dilansir tulisan ilmiah berjudul Eksistensi Ekologi Alam dan Budaya Tradisi Anggoro Kasih karya Uma Latifa Widiyanti, Elen Inderasari, dan Isah Cahyani yang diunggah di laman iain-surakarta.ac.id, situs petirtaan Sendang Pitu terdiri dari tujuh sendang.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Masing-masing bernama Sendang Jangkang, Sendang Sidotopo, Sendang Palerepan, Sendang Panguripan, Sendang Lanang, Sendang Kaputren, dan Sendang Kesucian. Sendang Pitu saat ini digunakan masyarakat sekitar sebagai sumber air bersih bagi rumah-rumah mereka.

Air yang terdapat di sendang dialirkan ke rumah-rumah warga menggunakan pipa-pipa yang disambung. Sementara itu, direktoripariwisata.id menuliskan sendang-sendang di situs petirtaan Cabean Kunti, Boyolali, dikelilingi tembok yang dibangun dari balok-balok batu andesit.

Tembok itu memiliki kemiripan dengan bangunan candi yang terdiri dari ban bawah, sisi genta, pelipit setengah lingkaran, panel, pelipit setengah lingkaran, dan ban atas. Di tiap-tiap ujung tembok diberi hiasan kemuncak candi.

Situs petirtaan ini diperkirakan sudah ada sebelum PB X memerintah di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat pada 1893-1939. Akan tetapi masyarakat sekitar berkeyakinan petirtaan ini sudah ada sejak masa Kerajaan Mataram Islam.

Hal ini berdasarkan peninggalan sisa bangunan yang terlihat sangat kental dengan kepercayaan animisme dan dinamisme. Kompleks petirtaan Cabean Kunti di Cepogo, Boyolali, masih memiliki hubungan dengan beberapa candi seperti Candi Lawang di Desa Sumbung dan Candi Sari di Desa Jombong, Cepogo.

Ketiga bangunan ini diperkirakan didirikan pada saat Ratu Dyah Wangsa Syailendra berkuasa. Sendang Pitu juga sama halnya dengan candi, memiliki relief yang berbentuk burung-burung, manusia (mayoritas menggambarkan ibu-ibu).

Ukiran reliefnya bergaya timbul yang membuat kesan seakan itu bukan relief melainkan patung yang tertempel seperti ukiran relief kinara-kinari pada Candi Borobudur dan Candi Prambanan.

Menggambarkan Alur Kehidupan

Dilansir laman kemdikbud.go.id, situs petirtaan Sendang Pitu ini dilihat dari motif di Sendang Lerep dapat disimpulkan dibangun tepatnya pada masa Klasik Jawa Tengah sekitar abad ke-8 hingga ke-10 Masehi.

Selain itu, relief binatang pada Sendang Lerep diperkirakan merupakan tantrik atau cerita binatang yang berisi ajaran moral dalam agama Buddha.

Penggerak Desa Wisata Cabean Kunti, Cepogo, Boyolali, Sulistyanto, saat diwawancarai Solopos.com di Petirtaan Cabean Kunti pada pertengahan 2022 lalu menyebutkan ketujuh sendang di lokasi itu ada maknanya tersendiri.

“Jika dirunut dari barat menggambarkan alur kehidupan manusia,” kata Sulistyanto. Sulis menyebutkan Sendang Jangkang bermakna manusia yang hidup biasanya memiliki cita-cita atau panjangka.

Kemudian setelah manusia memiliki cita-cita, manusia harus bertapa agar terkabul cita-citanya. “Jadi itu makna Sendang Sidotopo, kalau topo sekarang itu ya ikhtiar atau berusaha. Misal pelajar ya belajar,” jelasnya.

Sulit melanjutkan setelah berikhtiar, manusia membutuhkan bekal untuk hidup. Sendang Kaprawiran bermakna selain menjalani hidup dengan ilmu, dibutuhkan juga keahlian mempertahankan diri dari gangguan.

Setelah manusia berusaha, Sulis mengungkapkan manusia harus berserah diri dan beristirahat. Kata Sulis, itulah makna Sendang Lerep atau Panglerepan. Kemudian, Sulis melanjutkan manusia berada di dalam fase mencari rezeki adalah makna Sendang Panguripan.

“Setelah itu manusia ya rabio [menikahlah] jadi cari dulu pasangan, jadi itu makna Sendang Kaputren. Terakhir ada Sendang Sembodo, kalau orang sini bilangnya mesam-mesem pengin dibojo [senyam-senyum ingin dinikahi],” kata dia.

Situs petirtaan Cabean Kunti di Dukuh Cabean Kunti, Desa Cabean Kunti, Kecamatan Cepogo, berjarak kurang lebih 11 km dari pusat Kota Boyolali. Membutuhkan waktu kurang lebih 21 menit dari pusat Kota Boyolali menuju lokasi situs tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya