Soloraya
Rabu, 3 Agustus 2022 - 16:31 WIB

Mengenal Perilaku Menyimpang Seksual dari Pelaku Eksibisionis Klaten

Ita Cika Amalina  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi eksibisionis saat menjalankan aksinya. (Istimewa/doktersehat.com)

Solopos.com, KLATEN — Kasus eksibisionis baru saja terjadi di Kabupaten Klaten. GY, 29, pelaku eksibisionis asal Jatinom yang mengincar korban siswi SMK telah ditangkap Tim Satreskim Polres Klaten di rumahnya, Senin (1/8/2022) sore.

Eksibisionis termasuk ke dalam salah satu perilaku seksual yang tidak normal. Eksibisionis merupakan kondisi yang ditandai oleh dorongan, fantasi, dan tindakan untuk memperlihatkan alat kelamin kepada orang asing tanpa persetujuan orang tersebut.

Advertisement

Dilansir dari artikel berjudul Exhibtionism yang ditulis oleh Rebekah Ranger dan Paul Fedoroff dari Royal Ottawa Mental Health Centre pada 2015, Rabu (3/8/2022), penggunaan istilah eksibisionisme pertama kali digunakan oleh Dokter Perancis abad ke-19, Charles Lasègue (1816-1883).

Kemudian istilah tersebut meluas sebagaimana penjelasan dalam buku berjudul Psychopathia Sexualis yang ditulis dokter asal Jerman Richard von Krafft-Ebing (1840-1902). Dalam buku ini, eksibisionisme digambarkan sebagai pelanggaran terhadap moralitas. Penyebabnya dikaitkan dengan kelemahan moral dan intelektual.

Advertisement

Kemudian istilah tersebut meluas sebagaimana penjelasan dalam buku berjudul Psychopathia Sexualis yang ditulis dokter asal Jerman Richard von Krafft-Ebing (1840-1902). Dalam buku ini, eksibisionisme digambarkan sebagai pelanggaran terhadap moralitas. Penyebabnya dikaitkan dengan kelemahan moral dan intelektual.

Dilansir dari buku Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 5th Edition: DSM-5 (DSM-5) yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association, ciri-ciri eksibisionis di antaranya:

Baca Juga: Kapok! Pelaku Eksibisionis Bikin Resah Warga Klaten Dibekuk Polisi

Advertisement

2. Fantasi dan perilaku tersebut sudah berlangsung setidaknya enam bulan.

3. Kesenangan secara seksual tersebut ditunjukkan pada orang yang tidak menyetujuinya.

4. Fantasi seksual tersebut menyebabkan pelaku memiliki tekanan dan kesulitan dalam situasi sosial atau kehidupan interpersonal.

Advertisement

Baca Juga: Polisi Masih Dalami Motif Pelaku Eksibisionis Klaten

Kasus eksibisionis tidak hanya dilakukan GY. Pada Rabu (22/6/2022), penyidik Polda DIY berhasil menangkap FAS, 27, di rumahnya di Klaten.

FAS melakukan aksinya dengan cara melakukan panggilan melalui smartphone terhadap korban dan memamerkan alat kelaminnya. Empat korban FAS bahkan masih duduk di bangku SD.

Advertisement

Selanjutnya diketahui penyebaran nomor-nomor korban dilakukan di 10 WhatsApp Group (WAG) yang masing-masing memiliki 250 anggota.

Eksibisionis dapat diatasi dengan beberapa cara. Dilansir dari doktersehat.com, eksibisionis dapat diatasi dengan psikoterapi, terapi kognitif, dan obat-obatan. Namun seorang eksibisionis kerap tidak menyadari gejalanya.

Baca Juga: Sebelum Ditangkap, Pelaku Eksibisionis Klaten Sudah Beraksi 4 Kali

Seringkali, eksibisionis baru berobat setelah ditangkap dan diberi kewajiban untuk menjalani perawatan tertentu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif