Solopos.com, BOYOLALI — Seorang kakek-kakek asal Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali, menghilang sejak pagi dan diduga hanyut di aliran sungai yang mengarah ke Waduk Kedung Ombo (WKO), Minggu (17/12/2023).
Kasi Kedaruratan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Boyolali, Rima Kusuma Prasetyaningrum, mengungkapkan kakek-kakek tersebut bernama Jono, 65, warga Dusun Garon, Desa Ngleses, Juwangi, Boyolali.
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
Rima melanjutkan pada Minggu pagi pukul 06.00 WIB, Jono pergi ke sawah dan melintasi sungai yang mengarah ke Waduk Kedung Ombo. “Sampai saat ini belum pulang,” terang Rima, Minggu.
Berdasarkan catatan Solopos.com, sepekan terakhir ada beberapa kejadian kecelakaan air di Boyolali. Pada Sabtu (9/12/2023) di Waduk Cengklik Boyolali. Seorang pemancing asal Kabupaten Semarang, Triyono, tenggelam saat berenang menuju pulau lain.
Ia kemudian ditemukan pada Minggu (10/12/2023) siang. Kemudian, kecelakaan air juga dialami seorang anak laki-laki bernama Keisha, 7. Bocah itu meninggal akibat terpeleset dan tenggelam saat bermain di sungai wilayah Sungai Anak Kali Serang, Dukuh Bedoyo RT 002/RW 001, Desa Gosono, Wonosegoro, Boyolali, Minggu (10/12/2023) siang.
Selanjutnya, jasad seorang kakek-kakek ditemukan hanyut di Sungai Serang wilayah Dukuh Benteran, RT 002/RW 002, Desa Bawu, Kecamatan Kemusu, Boyolali, Minggu (10/12/2023).
Kakek-kakek itu diketahui bernama Radiyo, 69, warga Dukuh Blendung, RT 001/RW 003, Desa Bawu, Kecamatan Kemusu, Boyolali. Radiyo saat itu tengah dicari para tetangganya karena tidak bisa ditemui di rumahnya ketika hendak dikirimi makanan.