SOLOPOS.COM - Pengunjung dibersamai abdi dalem menelusuri area Keputren Pura Mangkunegaran, Solo, Sabtu (8/6/2024). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO– Pura Mangkunegaran menjadi destinasi wisata paling sibuk melayani wisatawan mancanegara (wisman) di Kota Solo. Area Keputren Mangkunegaran merupakan ruang paling favorit para pengunjung khususnya wisman.

Ada tiga area yang bisa ditelusuri para wisman maupun wisatawan nusantara saat berkunjung ke Pura Mangkunegaran, yakni Pendapa Ageng dengan luas 3.500 meter persegi.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kemudian Pringgitan yang merupakan bangunan terletak di belakang Pendapa Agung atau di depan Dalem Ageng. Bangunan ini digunakan untuk pertunjukan wayang kulit. Dalem Ageng tidak boleh dikunjungi tamu atau wisatawan pada masa Mangkunagoro X.

Dalang biasanya menghadap Dalem Ageng, Adipati Mangkunagoro bersama keluarga biasanya menyaksikan wayang kulit dari Dalem Ageng. Sedangkan tamu lainnya dari Pendapa Ageng.

Area Keputren dapat diakses melalui pintu di barat Dalem Ageng atau Pringgitan. Area itu merupakan tempat kediaman keluarga Mangkunegaran. Masuk ke area ini wajib didampingi abdi dalem.

Solopos.com masuk area Keputren didampingi salah satu abdi dalem Pura Mangkunegaran, Panca, Sabtu (15/6/2024). Terdapat beberapa ruangan pada area Kaputren. Di setiap sudut ruangan terdapat cermin.

Di depan ruangan terdapat beberapa foto kuluarga para adipati Mangkunagoro, sebagai contoh momen Gusti Pangeran Haryo Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo sebelum naik takhta, tepatnya saat kuliah di Universitas Indonesia dan momen saat membawa pusaka pada Kirab Pusaka Dalem dalam rangka menyambut datangnya 1 Sura.

Ada juga foto dari Gusti Raden Ajeng Ancilla Sura Sudjiwo, Gusti Pangeran Haryo Paundrakarna Sukmaputra Jiwanegara/ Gusti Pangeran Haryo Paundrakarna Jiwo Suryonegoro, dan GRAy Putri Agung Suniwati atau Menur.

Area Keputren sudah tidak ditinggali putri Mangkunagoro. Panca menjelaskan area Keputren dibuka untuk umum sejak 1968. Sedangkan Gusti Sura tinggal di area Keputran. Area Keputran menjadi tempat tinggal utama keluarga Mangkunagoro.

Selain dokumentasi foto keluarga Mangkunagoro, pengunjung dapat melihat bangunan Pracimayasa. Pracimayasa merupakan ruang keluarga serta ruang tamu Mangkunagoro X. Pracimayasa artinya bangunan yang berada di sisi barat Pura Mangkunegaran.

Pracimayasa didesain oleh Herman Thomas Karsten. Bangunan itu berbentuk segi delapan terinspirasi dari infinity atau ketakterbatasan, berornamen kaca berbingkai emas. Uniknya, tidak ada tiang utama yang turun ke bawah namun menggantung di atas.

“Istilah angka delapan untuk menyambung tali silaturahmi supaya tidak terputus. Ini adalah ruang untuk menjamu para tamu,” jelas Panca.

Ruang berikutnya adalah ruang makan Pura Mangkunegaran. Ornamen yang dominan pada ruang makan tersebut khas Bali. Pura Mangkunegaran memiliki ikatan dengan Kerajaan Karangasem Bali, sebagai contoh lukisan aktivitas masyarakat Bali dan ukiran gading gajah berupa budaya Bali.

Panca menjelaskan Pura Mangkunegaran memiliki kerja sama perdagangan dengan Kerajaan Karangasem Bali. Namun, kerja sama itu kini hanya dalam bentuk kebudayaan sejak Daerah Keistimewaan Surakarta ditangguhkan pemerintah pada 1946.

Sebagai contoh pada masa Mangkunagoro X, terdapat acara seniman Bali mementaskan sendratari Sudamala: Dari Epilog Calonarang di Pura Mangkunegaran, Solo, Jumat (23/6/2023).

Pada bagian langit-langit ruang makan, material yang digunakan adalah cermin. Selain memberikan kesan luas, cermin bisa digunakan untuk memantau kondisi ruang makan Mangkunagoro X.

Ruang lain adalah kamar yang digunakan untuk toko suvenir serta kamar digunakan untuk para tamu Mangkunagoro. Kamar-kamar tersebut memiliki pintu penghubung. Jumlahnya tidak lebih dari 20 kamar.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Solo mencatat jumlah kunjungan wisman di Pura Mangkunegaran hanya 47 pada 2021, jumlahnya meningkat signifikan menjadi 1.999 pada 2022.

Kunjungan wisman di Kota Solo totalnya 73 pada 2021 kemudian naik menjadi 3.164 pada 2022. Tren peningkatan kunjungan wisman di Pura Mangkunegaran masih berlanjut dengan total 6.392 pada 2023 atau 300 persen dari tahun sebelumnya.

Sedangkan jumlah kunjungan wisman di Kota Solo adalah 9.809. Mayoritas merupakan pengunjung Pura Mangkunegaran. Di bawah Praja Mangkunegaran, ada Batik Danar Hadi dengan total kunjungan wisman 2.673 dan Museum Radya Pustaka dengan 528 kunjungan wisman.

Panca menjelaskan kunjungan wisman paling banyak di Pura Mangkunegaran pada Juni sampai Juli atau pada musim panas. Area paling favorit bagi wisatawan mancanegara adalah Keputren.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya