SOLOPOS.COM - Suasana Astana Gunung Giri yang dipercaya sebagai petilasan Sunan Giri di tengah Alas Kethu, Giriwono, Wonogiri, Selasa (13/6/2023) dini hari. (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Mengenakan peci hitam, baju warna merah, dan sarung hitam, seorang pria duduk bersila termenung menghadap batu hitam di Astana Gunung Giri yang dipercaya sebagai petilasan Sunan Giri di tengah Alas Kethu, Giriwono, Wonogiri, pada Selasa Kliwon (13/6/2023) dini hari.

Kepala pria itu menunduk sembari merapalkan doa. Setelah selesai ia bangkit dari duduknya dan menjauh dari batu. “Saya biasa ke sini walau tidak rutin. Biasanya kalau longgar dan lagi ada masalah, saya ke sini,” kata RA, pria paruh baya dari Sukoharjo yang enggan disebut nama lengkapnya kepada Solopos.com.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

RA menceritakan kedatangannya ke Astana Gunung Giri untuk menziarahi sekaligus berdoa di petilasan Sunan Giri, salah satu Wali Songo. Ia berangkat dari rumahnya malam Selasa Kliwon dan pulang saat Selasa dini hari. Hal itu dia lakukan sudah beberapa tahun terakhir meski tidak rutin.

Malam itu RA tidak datang sendirian, melainkan bersama dua temannya yang lain. Tetapi hanya RA yang bermunajat tepat di depan batu yang dipercaya menjadi petilasan Sunan Giri di tengah Alas Kethu, Wonogiri, itu.

“Memang dianjurkannya kan kalau enggak malam Selasa Kliwon atau malam Jumat Kliwon,” ucapnya. Dia mengaku bisa merasa tenang seusai berdoa di petilasan Sunan Giri. Selain memang diniatkan untuk beribadah, RA juga kerap berdoa memohon kepada Tuhan untuk kelancaran rezeki dalam berusaha.

Peziarah lain asal Wonogiri, DZ, datang ke petilasan Sunan Giri di Astana Gunung Giri semata-mata untuk berdoa, mencari berkah Tuhan. Pada Selasa Kliwon dini hari itu merupakan kali pertama ia berziarah ke petilasan tersebut.

petilasan sunan giri alas kethu wonogiri
Seorang peziarah bermunajat di Astana Gunung Giri yang dipercaya sebagai petilasan Sunan Giri di tengah Alas Kethu, Giriwono, Wonogiri, Selasa (13/6/2023) dini hari. (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

DZ masuk ke bangunan yang terdapat batu petilasan setelah RA selesai berdoa. Seperti RA, DZ juga duduk bersila, berdoa menghadap batu hitam yang di atasnya banyak taburan bunga dan satu wayang kulit Semar.

Peziarah Datang dari Berbagai Daerah

“Hanya berdoa. Saya bisa membayangkan Sunan Giri duduk di atas batu itu menghadap kiblat,” kata DZ. Juru Kunci Petilasan Sunan Giri di Alas Kethu Wonogiri, Badrun, mengatakan Astana Gunung Giri merupakan petilasan Sunan Giri.

Dia mengisahkan, zaman dulu kala, Sunan Giri datang ke Wonogiri untuk mencari kayu jati guna membangun Masjid Demak. Sunan Giri menemukan kayu jati di Hutan Donoloyo, Slogohimo.

Kemudian kayu itu dihanyutkan di Sungai Keduwang hingga ke Sungai Bengawan Solo. Saat perjalanan pulang, Sunan Giri melakukan ibadah pada batu di Astana Gunung Giri itu. “Sampai sekarang, cerita turun temurun, batu itu dipercaya menjadi petilasannya Sunan Giri,” kata Badrun.

Menurut dia, banyak orang berziarah ke petilasan Gunung Giri saat malam Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon. Dua malam itu dianggap keramat. Tetapi tidak jarang pula orang datang ke petilasan itu di luar dua waktu tersebut.

Mereka yang datang ke sana tidak hanya dari Wonogiri, bahkan orang dari Sumatra dan Kalimantan pun datang ke petilasan itu. “Orang datang ke sini, hajatnya macam-macam. Tetapi kebanyakan mereka yang datang ke sini itu ada masalah. Mereka ke sini ada yang biar usahanya lancar atau ada masalah keluarga,” jelas dia.

Badrun menyebut para peziarah yang datang ke petilasan itu sama sekali tidak menyembah batu. Batu petilasan itu hanya sebagai perantara agar doa-doa terkabul.

Dia menyampaikan saat ini peziarah yang datang ke tempat itu tidak sebanyak dulu. “Dulu kalau malam Selasa Kliwon atau Jumat Kliwon itu ramai banget, bisa puluhan bahkan ratusan orang ke sini,” kata Badrun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya