Soloraya
Selasa, 4 April 2023 - 14:36 WIB

Mengubur Mimpi Sistem Tiket Elektronik di Koridor Gatsu Solo

Nova Malinda  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mesin parkir elektronik terbengkalai di sepanjang koridor Gatot Subroto, Selasa (4/4/2023). (Solopos.com/Nova Malinda)

Solopos.com, SOLO —Bekas mesin tiket elektronik di Koridor Gatot Subroto (Gatsu) Solo tampak menghias di sepanjang trotoar jalan. Jejak mesin tiket elektronik tersebut tidak terawat dengan kondisi yang cukup mengenaskan. Mesin di bagian dalam tiket box sudah dicopot. Beberapa kaca pelindung pun rusak dan hilang. Di samping itu, ada sejumlah coretan yang memperburuk tampilan mesin tiket elektronik tersebut.

Ada lebih dari lima box mesin yang dipasang di sepanjang jalan ini. Dengan tinggi sekitar 1,5 meter, tiap-tiap mesin tiket berdiri tepat di samping papan informasi tarif parkir di Kota Solo. Namun, mesin tersebut sudah tergeletak dan tidak aktif digunakan.

Advertisement

Salah satu juru parkir di Koridor Gatsu, Wiyono, mengaku sempat mengoperasikan mesin tersebut beberapa tahun lalu. Namun, tidak berselang lama, Wiyono kembali menerapkan sistem parkir manual.

“Ribet, harus bolak balik ke sana kemari, kelamaan jadinya, malah membuat pengunjung enggan bayar parkir,” terang dia saat temui Solopos.com, di pangkalan parkirnya.

Advertisement

“Ribet, harus bolak balik ke sana kemari, kelamaan jadinya, malah membuat pengunjung enggan bayar parkir,” terang dia saat temui Solopos.com, di pangkalan parkirnya.

Wiyono kembali menerapkan sistem parkir manual karena dirasa lebih mudah dalam melayani para pengunjung parkir. Menurut dia, tidak masalah menerapkan sistem manual parkir bila memang itu dirasa lebih baik.

“Kami juga menarik tarif parkir sesuai peraturan yang berlaku,” papar dia.

Advertisement

“Lebih ringkas dan cepat kalau langsung dikasih bukti parkir kertas,” jelas dia.

Purnomo pun mengatakan sejumlah mesin tiket elektronik yang ada di sepanjang Gatsu sudah tidak dipakai lama. Dari cacatan Solopos.com, mesin ini kali pertama diluncurkan pada 2017. Jalan Gatot Subroto dan Jalan Dr. Rajiman menjadi lokasi uji coba pemberlakuan sistem parkir elektronik.

Awalnya, pemberlakuan sistem tiket elektronik diharapkan bisa mengatasi berbagai masalah perparkiran. Semakin memudahkan pengguna parkir dan lainnya.

Advertisement

Mengutip dari laman resmi Pemkot Solo www.ppid.surakarta.go.id, pengguna parkir tak perlu lagi harus mengeluarkan uang tunai untuk membayar biaya parkir saat menggunakan sistem parkir elektronik. Pengguna parkir cukup menempelkan atau tapping kartu e-money pada mesin parkir-el/EDC (Electronic Data Capture).

Kedua, sistem parkir elektronik diluncurkan untuk menghemat waktu. Parkir elektronik bisa memangkas waktu saat pembayaran parkir butuh uang kembalian, karena sistem ini menggunakan uang elektronik. Saat itu, Pemkot Surakarta bekerja sama dengan BRI dalam pembuatan kartu Brizzi yang digunakan sebagai e-money.

Ketiga, menghindari pungutan liar dari para juru parkir nakal. Oknum jukir tak lagi bisa melakukan pungutan liar karena parkir-el didesain menggunakan sistem. Pengguna parkir akan mendapat bukti pembayaran setelah melakukan tapping e-money pada mesin parkir-el.

Advertisement

Kemudian mengatasi kebocoran uang parkir bagi Pemkot Solo. Pendapatan yang maksimal akan disalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk pelayanan dan fasilitas umum.

Selain itu, penerapan parkir elektronik membantu transparansi besaran pendapatan daerah dari parkir. Sistem parkir elektronik juga membantu transparansi besaran biaya parkir untuk tiap kawasan.

Kemudian, parkir elektronik dengan sistem yang terkomputerisasi membantu Pemkot Solo mengontrol bidang perparkiran. Dengan data perhitungan yang valid berdasarkan sistem tersebut, pemkot dapat menganalisa permasalahan dan melakukan penyelesaian dengan cepat. Sistem ini juga dapat membantu pemkot untuk mengambil kebijakan tepat untuk persoalan perparkiran.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif