SOLOPOS.COM - Kawasan wisata Sapta Tirta Pablengan di Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (8/10/2021). (Solopos-Indah Septiyaning W.)

Solopos.com, KARANGANYAR — Kabupaten Karanganyar adalah gudangnya objek wisata di Soloraya, terutama wisata alam. Di kabupaten yeng berada di kaki Gunung Lawu ini banyak pula destinasi wisata yang kaya akan sejarah. Salah satunya adalah objek wisata pemandian Sapta Tirta.

Sapta Tirta merupakan salah satu objek wisata yang terkenal di Bumi Intanpari. Objek wisata ini merupakan pemandian bersejarah peninggalan masa Kerajaan Mangkunegaran Solo. Lokasinya di Desa Pablengan, Kecamatan Matesih, sekitar 20 km dari Kota Karanganyar.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Di dalam kompleks Sapta Tirta masih terdapat bangunan-bangunan sakral yang berupa tempat pemandian terbuka Mangkunegara VI yang terdiri atas enam kamar mandi. Tempat pemandian tersebut bernama “Pemandian Keputren”.

Baca Juga: Menengok Jejak Pangeran Sambernyawa di Sapta Tirta Pablengan Matesih

Menurut catatan, Sapta Tirta mempunyai arti sejarah terhadap keberhasilan Raden Mas Said menjadi Raja Mangkunegaran. Raden Mas Said memiliki nama kecil Kanjeng Gusti Pangeran Arya Mangkunegara. Ia anak dari Raja Kartasura yakni Panjenengan Kanjeng Sinuhun Prasen Amangkurat Djawi.

Sebelum diangkat menjadi Raja Mangkunegaran I, Raden Mas Said mendengar suara gaib dari penunggu Tombak Tunggal Naga. Suara itu berbunyi, ”Raden Mas Said bisa menjadi raja, bila telah mendapatkan pusaka Delima Merah”. Pusaka Delima Merah yang ditunggu oleh Eyang Guno Delima berhasil didapat Raden Mas Said.

Setelah itu pihak Keraton menggelar musyawarah yang melibatkan semua kerabat kerajaan untuk membahas soal pengangkatan Raden Mas Said menjadi raja. Di tengah-tengah musyawarah tersebut, tiba-tiba Raden Mas Said hilang tahu ke mana perginya. Menurut keluarga yang bermusyawarah, Raden Mas Said disambar gelap maka yang kemudian muncul sebutan Pangeran Sambernyawa.

Baca Juga: Pasar Jadoel Dongkrak Kunjungan Wisata di Sapta Tirta Pablengan Karanganyar

Pusaka dari Kulit Manusia

Setelah menjadi Raja Mangkunegaran I, Raden Mas Said merasa pusaka yang dimiliki masih kurang. Ia lalu pergi ke bukit Argotiloso untuk bertapa dan mendapat wahyu untuk mendapat pusaka Tambur Sedbyo di Mangadeg. Tambur itu dibuat dari kulit manusia yang bernama Ki Hajar Sindu. Setelah Ki Hajar Sindu meninggal kulitnya diambil untuk membuat tambur. Bila tambur tersebut dipukul dapat mendatangkan atau memanggil roh halus atau sebangsa lelembut.

Pada suatu hari Raden Mas Said mendapatkan wahyu untuk mendapatkan pusaka wesi kuning, untuk menyempurnakan pusaka-pusaka keraton. Pusaka wesi kuning tersebut milik Purbo Siti yang merupakan ratu dari laut pantai selatan (segara kidul). Senjata tersebut tidak boleh diminta, tetapi hanya boleh dipinjam dengan syarat Raden Mas Said harus menjadikan Purbo Siti sebagai istrinya. Dengan demikian pusaka Raden Mas Said sudah lengkap dan memenuhi syarat menjadi raja.

Di masa pemerintahan Raden Mas Said, di bukit Argotiloso dibangun pesangrahan untuk bertapa. Pada saat bertapa Raden Mas Said mendapat bisikan untuk menggali tanah di bawah bukit Argotiloso sebanyak tujuh lubang. Dari lubang-lubang tersebut lalu keluar rembesan air. Lubang tersebut letaknya berdekatan, namun memiliki rasa dan khasiat yang berbeda-beda.

Baca Juga: WISATA KARANGANYAR : Sapta Tirta Pablengan akan Dikemas Jadi Wisata Religi

Sumber air tersebut kemudian dikenal dengan nama sumber air Sapta Tirta. Aadapun tujuh sumber air tersebut bernama sumber air bleng, sumber air hangat, sumber air kasekten, sumber air hidup, sumber air mati, sumber air soda, dan sumber air urus-urus.

Sapta Tirta ramai dikunjungi masyarakat karena manfaat dari air yang dipercayai masyarakat, tempatnya yang sejuk dan mudah dijangkau.

 

Artikel ini disusun bersumber pada skripsi Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Ria Mahanani, pada 2010. Skripsinya berjudul Kegiatan Wisata Ritual Dalam Pengembangan ODTW Di Sapta Tirta Pablengan Kabupaten Karanganyar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya