Soloraya
Sabtu, 8 Januari 2022 - 18:18 WIB

Mengurai Sejarah Desa Pidekso Wonogiri, Warganya Kecil Tapi Perkasa

Luthfi Shobri Marzuqi  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tugu Selamat Datang di Desa Pidekso, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri. Foto diambil pada Jumat (7/1/2022). (Solopos.com/Luthfi Shobri Marzuqi)

Solopos.com, WONOGIRI — Nama Pidekso menjadi populer setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Pidekso di Desa Pidekso, Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri, pada 28 Desember 2021 lalu. Sebelum menjadi nama desa, Pidekso dulunya hanya dusun.

Nama Desa Pidekso atau dalam ejaan bahasa Jawa ditulis  Pideksa, merupakan wilayah yang sudah ada sejak sebelum Indonesia merdeka pada 1945.

Advertisement

Dalam penelusuran peta kolonial yang dikelola Leiden University Libraries dalam situs ubl.webattach.nl, nama daerah Pideksa sudah tercantum pada 1912 melalui peta topografi berskala 1:500.000. Keberadaannya diimpit oleh percabangan dua sungai, yakni Bengawan Solo dan Sungai Pideksa.

Tak ada sumber pasti kapan mulanya Desa Pidekso berdiri. Namun, melihat lokasinya di pinggir sungai memastikan peradaban Desa Pidekso sudah berlangsung lama, seperti peradaban lain yang timbul dan bertumbuh karena keberadaan sungai.

Selain menelusuri peta lama, Solopos.com meminta konfirmasi kisah awal pendirian Desa Pidekso kepada masyarakat setempat. Salah satunya Sunarno, 39. Ia yang didapuk sebagai tokoh masyarakat, mengisahkan awalnya Desa Pidekso berasal dari salah satu dusunnya bernama Dusun Pidekso.

Advertisement

“Dusun Pidekso dulunya dipimpin oleh Demang bernama Raden Mas Poncodikaryo. Beliau kemudian ditunjuk dusun lain untuk menjadi pemimpin mereka. Karena Raden Mas Poncodikaryo ini berasal dari Dusun Pidekso, maka desanya dinamakan Desa Pidekso,” ujar Sunarno ketika ditemui Solopos.com, Jumat (7/1/2022).

Baca Juga: Penasaran, Masyarakat Wonogiri Ingin Bendungan Pidekso segera Dibuka

Sebagai informasi, demang adalah jabatan setingkat kepala desa di masa sekarang. Kemudian penamaan “Pidekso” atau “Pideksa”, menurut Sunarno, adalah akronim dari bahasa Jawa “Pidek Jejeg Tur Prakosa”, istilah untuk menyebut masyarakatnya yang meskipun orang-orang kecil tapi gagah dan perkasa.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif