Soloraya
Selasa, 16 Agustus 2011 - 08:29 WIB

Menikmati hasil panen tembakau jelang Lebaran...

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dua petani tembakau rajangan di Desa Genting, Kecamatan Cepogo menjemur tembakau, Senin (15/8/2011).(JIBI/SOLOPOS/Ahmad Mufid Aryono)

Dua petani tembakau rajangan di Desa Genting, Kecamatan Cepogo menjemur tembakau, Senin (15/8/2011).(JIBI/SOLOPOS/Ahmad Mufid Aryono)

Solopos.com–Bulan Ramadan dan menjelang Lebaran tahun ini menjadi berkah bagi para petani tembakau rajangan yang berada di lereng Merapi.

Advertisement

Setelah akhir tahun lalu dihantam bencana erupsi Merapi dan merusak seluruh lahan pertanian, kini para petani mulai merasakan berkah atas bencana yang dialami tahun lalu tersebut. Tak terkecuali bagi para petani tembakau rajangan.

Mereka benar-benar merasakan nikmat yang luar biasa atas hasil panen yang diperolehnya saat ini. Bagaimana tidak, baru panen awal, mereka sudah merasakan hasil yang cukup bagus.

Advertisement

Mereka benar-benar merasakan nikmat yang luar biasa atas hasil panen yang diperolehnya saat ini. Bagaimana tidak, baru panen awal, mereka sudah merasakan hasil yang cukup bagus.

Salah seorang petani tembakau rajangan asal Desa Genting, Kecamatan Cepogo, Marjo, mengaku hasil panen tahun ini memang sangat menguntungkan para petani. Pasalnya, baru awal panen itu, petani sudah merasakan bagaimana keuntungan sesungguhnya.

“Harga jualnya terus naik. Awalnya Rp 40.000-Rp 45.000/kg, kini sudah ada yang berani membeli Rp 80.000/kg,” ujarnya saat ditemui Espos di sela-sela kegiatannya, Senin (15/8/2011).

Advertisement

“Selain itu, cuaca cerah dan tidak ada hujan juga memengaruhi kualitas tembakau yang dihasilkan,” papar dia.

Marjo menambahkan saat ini kondisi cuaca yang cukup terik juga menjadi berkah bagi para petani. Mereka, jelas Marjo, tidak perlu mencari tempat yang luas dan lapang hingga ke luar Boyolali, seperti yang dialaminya tahun lalu untuk menjemur tembakau.

“Bisa menjemur di mana saja. Seperti di jalan kampung dan tidak perlu turun atau ke daerah lain demi menjemur tembakau rajangan. Tahun lalu saja biaya operasional untuk menjemur tembakau sangat besar akibat cuaca yang tidak menentu,” jelas dia.

Advertisement

Senada, Sudar mengaku dengan cuaca yang terang itu membuat kualitas tembakau rajangan menjadi maksimal. Petani, tidak perlu menunggu lama untuk menjemur tembakau yang sudah dirajang dan ditempatkan di sebuah papan yang terbuat dari bambu.

“Cukup dua hari untuk menghasilkan tembakau rajangan yang kering. Tahun lalu, bisa lebih dari empat hari untuk kering, karena terus menerus hujan,” ujarnya kepada Espos, Senin.

Diakui keduanya, dengan hasil tembakau rajangan ini bisa menjadi kado istimewa menjelang Lebaran ini. Mereka bisa menikmati Lebaran dengan hasil tembakau yang optimal.

Advertisement

(Ahmad Mufid Aryono)

Advertisement
Kata Kunci : Boyolali Panen Tembakau
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif