SOLOPOS.COM - Kafe Jamu di Pasar Nguter, Sukoharjo. (Instagram.com/kafejamusukoharjo.official)

Solopos.com, SUKOHARJO — Kabupaten Sukoharjo memiliki sebutan lain sebagai Kota Jamu dengan pusatnya di Kampung Jamu Nguter. Ada sejarah panjang kenapa Jamu yang menjadi ikon daerah yang memiliki sebutan lain Kabupaten Makmur ini.

Pemanfaatan jamu sebagai pengobatan herbal sudah berkembang sejak dulu di Desa Nguter, Kecamatan Nguter. Banyak warga di sana yang mengolah tumbuhan, rempah-rempah, dan dedaunan menjadi Jamu yang memiliki khasiat beragam.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Para penjual jamu di Nguter zaman dahulu menjajakannya dengan cara digendong. Jamu-Jamu itu dimasukkan ke botol dengan tutup yang biasanya berbahan kayu atau daun pisang yang digulung. Lalu botol-botol jamu tersebut diangkut  bakul rotan dan dipanggil menggunakan selendang atau kain jarik.

Jenis Jamu yang dijual ada banyak macam dengan khasiat beragam. Mulai dari kunir asem, beras kencur, temulawak, brotowali, jamu pahitan dari daun pepaya, dan masih banyak lainnya.

Seiring perkembangan zaman, kini penjual jamu gendong sulit ditemukan. Di era modern seperti sekarang ini para penjual jamu menggunakan sepeda onthel hingga motor untuk menjual jamu-jamu tersebut. Bahkan racikan jamu telah diproduksi dan dikemas secara modern hingga banyak dijual online supaya dapat dijangkau pembeli sampai luar Pulau Jawa.

Upaya untuk mengubah stigma jamu sebagai minuman jadul dan kolot pelan-pelan dilakukan. Salah satunya dengan menghadirkan jamu di kafe kekinian.

Mengutip artikel di konimex.com, Senin (24/7/2023), pada 18 Maret 2019 telah diresmikan Kafe Jamu di Pasar Jamu Nguter, Sukoharjo. Kafe Jamu ini diklaim yang pertama di Indonesia dan menjadi proyek percontohan, hasil kerja sama pemerintah daerah, PT Konimex, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta pelaku UMKM Jamu.

Seperti di kedai pada umumnya, jamu yang dijual di sana sangat erat kaitannya dengan generasi milenial dari segi rasa dan penyajian. Bahkan, jamu yang ditawarkan juga dipadukan dengan banyak minuman lain seperti cendol, lidah buaya, jahe, serai dan lainnya.

Kafe Jamu di Kampung Jamu Nguter Sukoharjo ini buka setiap hari mulai pukul 08.00-16.00 WIB. Jamu di sini juga memiliki nama yang unik-unik khas anak muda, seperti Gue Baper yaitu jamu temulawak, Gue Padamu nama dari jamu kunyit asam yang dipadukan dengan soda. Lalu ada Jamu Gue Merona yaitu wedang uwuh yang terdiri dari kayu secang, cengieh, kayu manis, pala, serai dan kapulaga.

Minuman jamu aneka varian Kafe Jamu di banderol dengan harga mulai dari Rp5.000-Rp12.000. Ada banyak sekali pilihan jamu yang bisa dinikmati di kafe jamu. Nongkrong sembari minum jamu bisa jadi pilihan yang mengasyikkan sekaligus menyehatkan! Tak hanya jamu, di kafe ini juga menyediakan aneka makanan dan camilan seperti pancake, mie level, rice chicken katsu, dan masih banyak lagi.

Jika Anda penasaran, datang saja ke Kampung Jamu Nguter di Sukoharjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya