Soloraya
Rabu, 28 Juni 2023 - 00:39 WIB

Menikmati Simpelnya Urusan Berkat Smart Village Nusantara PT Telkom di Kemuning

Indah Septiyaning Wardani  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, (tengah kiri), Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal Pur. Moeldoko, (tengah), Wakil Menteri Desa PDTT, Budi Arie Setiadi, (tengah kanan), mengecek sarana prasarana milik PT Telkom Indonesia pada peluncuran Smart Village Nusantara di Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (1/10/2020). (Solopos.com-Sri Sumi Handayani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Konsep Smart Village Nusantara (SVN) di Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar besutan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) makin diminati warga setempat.

Sejak launching 2020 lalu, layanan digitalisasi telah menyentuh berbagai sektor.

Advertisement

Tak hanya urusan pemerintahan namun digitalisasi menyentuh hingga ke sektor pariwisata dan ekonomi warga.

Di urusan pemerintahan, warga Kemuning mengandalkan aplikasi SimpelDesa.

Di aplikasi bagian layanan Smart Village Nusantara ini, warga bisa mengurusi surat menyurat cukup melalui sentuhan di layar handphone (HP) masing-masing.

Advertisement

Beragam surat bisa diurus online seperti surat pengantar catatan kepolisian, surat administrasi kependudukan, dan lainnya.

Davita Alisya, 17, warga Dusun Sumbersari, Kemuning misalnya, mengurus keperluan surat pengantar catatan kepolisian melalui aplikasi SimpelDesa.

Surat pengantar itu diurus untuk mendaftar ke Perguruan Tinggi (PT).

“Kemarin sudah ngurus surat pengantar lewat aplikasi SimpelDesa. Sekarang tinggal mau ambil saja di kantor desa,” kata dia ketika dijumpai Solopos.com di Balai Desa Kemuning pada Selasa (27/6/2023).

Advertisement

Baginya, layanan digitalisasi ini mempermudah dalam mengurus keperluan surat-menyurat.

Dia hanya mengunduh aplikasi SimpelDesa kemudian mendaftarkan akun ke admin. Selanjutnya tinggal memilih jenis layanan dalam aplikasi itu.

“Tidak susah sih. Tinggal ngurus dari rumah sudah bisa. Tapi untuk mengambil tetap saya pilih datang ke balai desa,” kata dia.

Berbeda dengan warga Kemuning lain, Noli Sutarno, 47, yang memilih mengurus surat menyurat langsung ke balai desa.

Advertisement

Dia mengaku gagap teknologi (gaptek) sehingga tak bisa mengaplikasikan layanan digital tersebut.

Kula mboten saget ngoten niku. Nggih ngeten niki, kudu teng balai desa,” ungkapnya.

Operator Command Center Smart Village Nusantara Desa Kemuning, Dwi Saryanto mengaku rata-rata setiap hari ada lima permohonan surat menyurat yang masuk melalui aplikasi SimpelDesa.

Menurut Dwi, aplikasi ini sempat diandalkan warga Kemuning saat Pandemi Covid-19.

Advertisement

Mengingat aktivitas warga banyak dilakukan di rumah sehingga pengurusan surat-menyurat secara online.

“Sekarang paling pol sehari ada lima permohonan yang masuk lewat aplikasi SimpelDesa. Banyak yang pilih datang ke kantor desa,” kata dia.

Selain SimpelDesa, untuk program pemerintah ada pula fitur lapor desa dan japri BPD.

Fitur tersebut cukup efektif dalam menyampaikan usulan maupun permasalahan warga kepada pemerintah desa ataupun Badan Permusyawaratan Desa (BPD).

Di Desa Kemuning, dia menambahkan capaian yang menguntungkan pemerintah desa dicapai melalui digitalisasi UMKM dan pariwisata melalui Elektronik Loket (eLok) Desa.

“Sebenarnya ada beragam program dalam SVN. Tapi di Kemuning sendiri hanya SimpelDesa dan eLok yang aktif digunakan,” katanya.

Advertisement

Terdapat sejumlah objek wisata di wilayah Desa Kemuning, seperti tur desa menggunakan Jeep (Kemuning Jeep Adventure), Kalimas, Taman Satwa Kuning, Tubing Pring Kuning, Taman Satwa Kuning, dan homestay yang sudah terintegrasi eLok.

Melalui digitalisasi ini, wisatawan bisa bertransaksi secara digital untuk menikmati wahana wisata. Secara otomatis pendapatan warga dari sektor pariwisata ini juga meningkat.

Bupati Karanganyar Juliyatmono mengapresiasi penuh pengembangan Desa Kemuning sebagai desa percontohan Smart Village Nusantara di Jawa Tengah.

Menurutnya ini memberikan kekuatan khusus bagi desa yang transparan dan akuntabel.

Saat ini, transformasi digitalisasi terus dilakukan Pemkab Karanganyar.

Di lingkup Pemkab sendiri, tengah berupaya untuk meningkatkan indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

Nantinya, segala proses administrasi di lingkungan pemerintah akan berbasis digitalisasi.

“Desa-desa lain kami dorong sama untuk mengadopsi keunggulannya sehingga mampu mandiri, kreatif, inovatif dan berbasis IT, ” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif