Soloraya
Senin, 9 Januari 2023 - 16:51 WIB

Meningkat! 60 Persen Konsumsi Listrik Boyolali Didominasi Sektor Industri

Nova Malinda  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemakaian kwh. (Freepik.com)

Solopos.com, BOYOLALI — Hampir 60 persen konsumsi listrik di Boyolali didominasi oleh sektor industri pada 2021.

Sesuai data Badan Pusat Statistik Kabupaten Boyolali dalam Angka 2022, penjualan listrik oleh PLN di Boyolali mencapai 640,05 juta Kwh pada 2021.

Advertisement

Berdasarkan data penjualan tersebut, konsumsi listrik oleh kelompok pelanggan industri tercatat sebanyak 379,05 juta Kwh atau sekitar 59,22% di wilayah Boyolali.

Total jumlah pelanggan listrik sektor industri di Boyolali tercatat sebanyak 667 industri pada 2021, atau meningkat sekitar 143 industri dari tahun sebelumnya.

Advertisement

Total jumlah pelanggan listrik sektor industri di Boyolali tercatat sebanyak 667 industri pada 2021, atau meningkat sekitar 143 industri dari tahun sebelumnya.

Sementara, dari total industri yang ada, terdapat 29 usaha yang dikategorikan sebagai industri besar dengan nilai investasi di atas Rp10 miliar.

Sejumlah 29 industri besar tersebut tersebar di beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Boyolali. Kecamatan yang paling banyak memiliki industri besar di Boyolali adalah Kecamatan Teras, dengan total enam industri besar.

Advertisement

Ada pun lokasi industri besar lainnya, terdapat empat industri besar di Kecamatan Banyudono, dua industri besar di Kecamatan Sambi, satu industri besar di Kecamatan Ngemplak, dua industri besar di Kecamatan Nogosari, dan satu industri besar di Kecamatan Andong.

Selanjutnya, nilai ekspor di Kabupaten Boyolali pada 2021 mencapai US$343,5 juta untuk komoditi nonmigas sektor industri.

“Nilai ekspor pada tahun 2021 mencapai 343,50 juta dolar AS (US$ 343,50 juta) dimana paling banyak adalah ekspor tekstil sebanyak Rp152,48 juta dolar AS,” jelasnya dalam tulisan.

Advertisement

Selain komoditas ekspor pada sektor tekstil, terdapat sektor kehutanan dengan komoditas furniture. Komoditas tersebut mempunyai nilai ekspor sebanyak US$70,21 juta.

Lebih lanjut, Kabupaten Boyolali juga memiliki industri sedang dengan kisaran investasi senilai Rp200 juta hingga Rp10 miliar yang tersebar di beberapa wilayah kecamatan.

Kecamatan yang punya industri sedang terbanyak ditempati oleh Kecamatan Ngempak, yaitu sebanyak 16 usaha. Selain di Kecamatan Ngemplak, industri sedang tersebar di Kecamatan Selo, Ampel, Gladagsari, Cepogo, Boyolali, Mojosongo, Teras, Sawit, Banyudono, Sambi, Ngemplak, Nogosari, Simo, Klego, dan Andong

Advertisement

“Jumlah industri sedang dengan investasi antara Rp200 juta hingga Rp10 miliar sebanyak 90 usaha,” terang dalam tulisan.

Sementara, Pelanggan listrik dari kelompok rumah tangga di Kabupaten Boyolali tercatat sebanyak 157.936 warga pada 2021. terdapat kenaikan jumlah pelanggan sekitar 27.000 warga pada 2022.

Mengutip dari rilis resmi Kabupaten Boyolali, Manajer PLN UP3 Klaten, Yudho Rahadianto mengungkapkan total pelanggan listrik dari kelompok rumah tangga di Boyolali tercatat sekitar 185.000 warga pada 2022.

Dilanjutkan olehnya, dengan beroperasinya Gardu Induk (GI) Ampel dengan kapasitas 1×60 MVA memberikan sumbangsih tambahan cadangan daya kurang lebih 25 persen untuk mendukung iklim investasi di wilayah Kabupaten Boyolali.

Selain GI Ampel, Kabupaten Boyolali juga memiliki GI Mojosongo berkapasitas 2×60 MVA dan GI Banyudono berkapasitas 2×60 MVA.

“Saat ini pasokan daya untuk Kabupaten Boyolali kurang lebih 4×60 MVA atau 240 MVA. Dengan adanya GI Ampel mendapatkan tambahan 60 MVA jadi kurang lebih tambah 25 persen jadi total 300 MVA,” ujarnya pada Jumat (6/1/2023).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif