Soloraya
Senin, 19 April 2021 - 20:34 WIB

Meningkat Saat Ramadan, Sehari Puluhan PGOT Terjaring Razia di Solo

Mariyana Ricky P.d  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi razia PGOT (JIBI/Dok)

Solopos.com, SOLO -- Razia yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Solo mencatatkan peningkatan jumlah pengemis, gelandangan, dan orang terlantar atau PGOT meningkat selama Ramadan.

Dalam sehari ada 20-30 PGOT yang terjaring razia. Mereka terjaring di jalan-jalan seperti Jl Slamet Riyadi, Jl Dr Moewardi, Jl Adisucipto, Jl Kol Soetarto, dan Jl Ir Sutami.

Advertisement

Selain itu, mereka juga kerap berkerumun di taman-taman kota. “Tiap malam kami amankan kemudian kami pulangkan,” terang Kepala Satpol PP Kota Solo, Arif Darmawan, kepada Solopos.com, Senin (19/4/2021).

Baca Juga: Wali Kota Gibran Didesak Keluarkan Larangan Perdagangan Daging Anjing Di Solo

Advertisement

Baca Juga: Wali Kota Gibran Didesak Keluarkan Larangan Perdagangan Daging Anjing Di Solo

Satpol PP Solo mengantisipasi kedatangan rombongan PGOT dari luar kota yang sengaja mencari momen pada 10 hari kedua Ramadan hingga seterusnya dengan terus melakukan razia.

“Kami juga sudah mengantisipasi untuk rumah-rumah, kos-kosan jangan ada lagi penampungan untuk pemburu sedekah. Kami sampaikan ke Kementerian Agama supaya sumbangan disalurkan melalui lembaga-lembaga yang resmi saja. Itu lebih tetap sasaran, tidak ke orang yang mencari-cari sedekah,” imbuhnya.

Advertisement

Baca Juga: Kasus Covid-19 Solo Mulai Merangkak Naik Lur, Prokes Jangan Kendur!

Petasan

Selain PGOT, persoalan lainnya di Kota Solo saat momentum Ramadan adalah penyalaan petasan oleh anak-anak. Hingga pekan ini, sudah 27 anak yang diberi pembinaan dengan memanggil orang tua bersangkutan.

“Sebagian besar ini petasan rakitan, pakai pipa, busi. Penjualannya sudah kami sisir, sebagian besar hanya kembang api. Tidak ada petasan yang meledak. Artinya kalau pun ada itu masih dicari. Ketika ada laporan, kami langsung datangi, tapi sudah tidak ada pelakunya. Kami sampaikan kalau memang ada langsung diidentifikasi orangnya nanti kita lakukan pembinaan lebih lanjut,” jelasnya.

Advertisement

Baca Juga: Pernikahan Dini Sragen: Masaran Pegang Rekor Terbanyak Dalam 2 Tahun, Apa Penyebabnya?

Lokasi dengan laporan petasan terbanyak meliputi Mojosongo, Karangasem, Gandekan, dan lain sebagainya. Laporan lainnya selama pekan pertama Ramadan ini adalah buka bersama di rumah makan dan hotel yang masih nekat prasmanan. Padahal, Surat Edaran (SE) Wali Kota tegas melarang penyajian makanan dengan prasmanan.

“Kalau pun prasmanan harus ada penyajinya. Tapi kadang-kadang diambilkan risih akhirnya ambil sendiri. Sudah kami lakukan pembinaan. Selama empat hari ini sudah ada tuga surat peringatan (SP) yang kami keluarkan, salah satunya hotel,” tutup Arif.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Pgot Ramadan Satpol PP Solo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif