SOLOPOS.COM - Warga Trayu, Banyudono, Boyolali, Rudiyanto, mengurus maggot yang ia budidayakan, Selasa (16/2/2022). (Solopos/Ni`matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Rudiyanto, pria warga Desa Trayu, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, yang 1,5 tahun terakhir membudidayakan maggot atau belatung mengaku mampu menghasilkan lima hingga tujuh kuintal maggot dalam sepekan.

“Harganya Rp7.000 per kilogram kalau partai besar, kalau eceran Rp10.000,” jelasnya saat dijumpai wartawan, Selasa (15/2/2022), di tempat budi daya maggot miliknya di Trayu, Boyolali. Jika dihitung dengan jumlah dan harga panen terendah, paling tidak dalam sepekan Rudiyanto menghasilkan Rp3.500.000 dari budi daya maggot.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Rudiyanto yang membudidayakan maggot Black Soldier Fly (BSF) mengatakan pasar untuk menjual maggot-nya sudah terbentuk. Dia menambahkan maggot yang dibudidayakannya digunakan untuk pakan lele, unggas, dan burung. Maggot menjadi pakan alternatif yang memiliki kandungan protein tinggi untuk dijadikan pakan ternak.

Baca juga: Kandungan Nutrisi Maggot, Si Belatung Lalat Tentara yang Kian Digemari

“Saya buang [jual] ke daerah Klaten dan Jogja. Itu sudah diambil,” jelasnya. Menurut Rudiyanto, pasar maggot sangat ramai, hingga dirinya kewalahan untuk memenuhi kebutuhan pasar. Terkadang dia harus mencari maggot ke tempat budi daya lain demi memenuhi permintaan konsumen.

Saat awal membangun usaha, Rudiyanto mengaku pasar memang menjadi kendalanya. Namun, sekarang kendala yang ia hadapi bukan lagi pasar, tapi pakan maggot. “Pakannya kewalahan. Kalau pakannya ya limbah resto, limbah makanan yang sudah basi. Sama sayuran-sayuran,” jelasnya.

Lebih lanjut, pria itu mengaku awalnya hanya iseng menekuni usaha budi daya maggot. “Dapat ide awalnya iseng ya, dari Youtube dan belajar dari Youtube.”

Baca juga: Selangkah Lagi, Maggot Gempol Klaten Tembus Pasar Ekspor

Rudi mengatakan budi daya maggot cukup mudah karena semuanya hanya dari limbah rumah tangga. Sedangkan pasar maggot juga masih cukup terbuka. Menurutnya, budi daya ini bisa untuk mendukung pemberdayaan masyarakat.

“Setahu saya di daerah Banyudono ada tiga yang menjalankan budi daya maggot seperti ini,” ucapnya dilansir boyolali.go.id.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya